Laporkan Masalah

PENGARUH POSISI LONGITUDINAL DAN RADIAL IRATAN BAMBU PETUNG TERHADAP SIFAT KAYU LAPIS DENGAN INTI KAYU SENGON

ARIF DHARMA RAFKE, Prof. Ir. T.A. Prayitno, M.For., Ph.D.

2013 | Skripsi | TEKNOLOGI HASIL HUTAN

Bambu memiliki penggunaan yang sangat luas di masyarakat. Salah satu jenis bambu yang umum digunakan masyarakat Indonesia adalah bambu petung. Beberapa pemanfaatan bambu petung di masyarakat adalah mebel dan kerajinan. Pemanfaatan bambu petung untuk mebel dan kerajinan tidak terlepas dari nilai keindahan bambu. Namun, pemanfaatan nilai keindahan bambu masih belum optimal dan belum memiliki nilai tambah yang tinggi dikarenakan produk yang diolah dari bambu memiliki keterbatasan pada bentuk dan dimensinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, bambu dapat diolah dengan teknologi laminasi sehingga dapat memiliki dimensi tebal, lebar dan panjang seperti papan. Pada penelitian ini berupa kayu lapis overlay dimana kenampakan bambu petung ditonjolkan sebagai lapisan tepi (face) berupa iratan dan untuk bagian intinya (core) adalah kayu sengon. Penelitian ini menggunakan model rancangan percobaan acak lengkap dengan dua faktor dan tiga ulangan, yaitu: faktor posisi longitudinal iratan bambu (P: pangkal, T: tengah, dan U: ujung) dan faktor posisi radial iratan bambu (d: dalam, t: tengah, dan k: kulit). Hasil analisis varians yang berbeda nyata kemudian diuji dengan uji HSD (Honestly Significant Difference) Tukey pada taraf uji 1% dan 5%. Pengujian sifat fisika dan mekanika meliputi kadar air, berat jenis, pengembangan, penyusutan, keteguhan rekat, dan kerusakan kayu berdasarkan standar ASTM dan immersion delamination test berdasarkan standar JAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi posisi longitudinal dan radial iratan bambu petung memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap delaminasi luas permukaan dan berpengaruh nyata pada penyusutan arah lebar. Kombinasi iratan bambu Ujung-Kulit (Uk) memberikan nilai delaminasi luas permukaan terendah yaitu sebesar 0,216% dan nilai penyusutan arah lebar terendah sebesar 0,112%. Pada faktor posisi longitudinal iratan bambu, dari pangkal ke ujung, nilai pengembangan pada arah panjang, lebar, dan tebal, penyusutan pada arah panjang dan tebal, dan delaminasi panjang linear cenderung menurun. Pada faktor posisi radial iratan bambu, dari dalam ke kulit, nilai berat jenis, penyusutan arah panjang, delaminasi panjang linear, keteguhan rekat dan persentase kerusakan kayu cenderung menurun.

Bamboo has been used widely in the community. One species of bamboo which commonly used in Indonesia is petung bamboo. Some of petung bamboo utilization in the community are furniture and crafts. Utilization of petung bamboo for furniture and crafts can not be separated from the value of its natural aesthetic beauty. However, the natural aesthetic beauty of bamboo in its products is not optimal and does not have a high added value because of limitation on shape and dimension of bamboo culm. To solve this problem, bamboo can be processed with lamination technology so it can have a thickness, width, and length dimension as board. In this study, the application of lamination technology in bamboo is made as plywood overlay with petung bamboo thin strip as face and sengon wood as core. This study used a model of a completely randomized experimental design with two factors and three replications, there were factor of longitudinal position of bamboo thin strip (P: base, T: middle, and U: tip) and factor of radial position of bamboo thin strip (d: inner, t: middle, and k: outer). The result of variance analysis that showed a significant different was tested with Tukey Honestly Significant Difference at level test 1% and 5%. Plywood testing in its physical and mechanical properties included moisture content, density, swelling, shrinkage, bonding strength, and wood failure based on ASTM standards and immersion delamination test based on JAS standards. The result of this study shows that the interaction of longitudinal and radial position petung bamboo thin strip gives a very real significant effect on the delamination of surface area and significant effect on the width shrinkage. The combination of petung bamboo thin strip Tip-Outer (Uk) gives the lowest value of the delamination of surface area is 0.216% and the lowest value of width shrinkage is 0.112%. In factor of longitudinal position of bamboo thin strip, from base to the tip, the value of length, width, and thickness swelling, length and thickness shrinkage, delamination of linear length decrease. In factor of radial position of bamboo thin strip, from inner to outer, the value of density, length shrinkage, delamination of linear length, bonding strength, and percentage of wood failure decrease.

Kata Kunci : Kayu lapis, longitudinal, radial, iratan bambu petung


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.