Iran telah mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat, Dewan Keamanan dan Uni Eropa sejak beberapa tahun belakangan ini. Sanksi ini mengajak semua negara di dunia untuk ikut serta melakukan isolasi terhadai Iran dalam forum internasional. Namun ternyata sanksi tersebut tidak berjalan dengan mulus, seruan AS dan Israel agar negara anggota Gerakan Non Blok untuk tidak hadir pada Konfrensi Tingkat Tinggi di Teheran tidak diindahkan. Iran berhasil mendatangkan seluruh negara untuk hadir dalam agenda tersebut. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Mesir. Untuk pertama kali presiden Mesir berkunjung ke Teheran pasca perjanjian Camp David. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Sekertaris Jendral PBB yaitu Ban Kimoon. KTT non Blok ini berhasil membuat sebuah deklasari, yang disebut ”Deklasari Teheran”. Deklarasi yang ingin kembali menegaskan peran serta GNB dalam dunia internasional. Secara tidak langsung deklarasi ini membolehkan negara Non Blok, termasuk Iran untuk melakukan pengayaan nuklir untuk tujuan damai.

Iran has got sanction from United States, Security Council of United Nation, and European Union since few years ago. This invites all states in the world to join together for isolating Iran from international forum. Yet, AS and Israel’s threat to forbid all of Non Aligned Movement members to attend the Tehran Summit Iran ignores. Iran succeeds in inviting all of Non Aligned Movement members to come to this agenda. For the first time, the Egypt’s president, after the Camp David Agreement, comes to Tehran for attending this summit. The United Nation secretary, Ban Kimoon, also comes to the agenda. The Non Aligned Movement Summit succeeded in making a declaration, which called “Tehran Declaration”. It is a milestone of the existence of the Non Aligned Movement’s role in international affair. Furthermore, the declaration says that the Non Aligned Movement members, including Iran, are permitted to enrich nuclear for international peace.

Kata Kunci : Sanksi, KTT GNB, Iran, AS, DK PBB, Uni Eropa, Deklarasi Teheran