ARSITEKTUR GAPURA DI PURI KLUNGKUNG (Kajian Terhadap Nilai-nilai Pembentuk)
Kadek Adi Parthama, Dr. Ir. Djoko Wijono, M.Arch.
2013 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturKeanekaragaman perwujudan bangunan gapura di Bali hingga saat ini dapat disaksikan keberadaannya. Gapura berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “Gopura“ yang berarti pintu gerbang, dan terdiri dari dua tipe, yaitu Gapura Paduraksa dan Gapura Bentar. Gapura berpedoman pada arsitektur tradisional Bali, seperti penerapan konsep Tri Angga yang membagi bangunan ke dalam tiga bagian, yaitu: kepala, badan, dan kaki. Namun seiring dengan perkembangan jaman, tidak terelakkan terjadinya perubahan dalam arsitektur Bali. Perubahan tersebut terjadi dalam aspek fisik maupun nonfisik perwujudan gapura di Puri Klungkung. Perwujudan gapura di Puri Klungkung memiliki langgam arsitektur yang khas, diantaranya memiliki umur yang cukup tua, dan memiliki keterkaitan historis dengan Kerajaan Klungkung. Kerajaan Klungkung merupakan pusat pemerintahan Bali pada abad ke-14 hingga abad ke-19. Gapura di Puri Klungkung sebagai salah satu karya arsitektur yang memberi imajinasi dan menyiratkan nilainilai, sehingga memungkinkan untuk diinterpretasikan karya arsitektur tersebut. Dari uraian di atas, menarik untuk dilakukan penelitian Arsitektur Gapura di Puri Klungkung, yang lebih dilihat dari proses terbentuknya gapura di Puri Klungkung berdasarkan periode waktu yang berbeda. Dengan demikian, Arsitektur Gapura di Puri Klungkung ini berangkat dari nilai-nilai normatif masa lalu, serta nilai-nilai pragmatik yang menyertai perubahan bentuk gapura puri masa kini.
The varieties of gate building embodiment in Bali are still can be seen today. Gate or Gapura come from Sansekerta language, “Gopura“ which is mean gate, and consist of two types, Paduraksa Gate and Bentar Gate. Gate based on Balinese traditional architecture, such as the application of Tri Angga concept that divided the building into three parts: head, body, and foot. However, the change in Balinese architecture inevitable based era development. Those change happened in the physical and non physical aspects of Gate embodiment in Puri Klungkung. The gate embodiment in Puri Klungkung has a special architecture; one of them is having the old age and has historical relationship with Klungkung Kingdom. Klungkung Kingdom is the center of Balinese government in 14 th century until 19 th . The gate in Puri Klungkung is one of architect achievement that given imagination and implying values, so it is possible for the architect achievement to be interpreted. Based on those explanations, it is interesting to do the research of Gate Architecture in Puri Klungkung, which more be seen from the made of Gate in Puri Klungkung process based on different time period. In conclusion, Gate Architecture in Puri Klungkung started from past normative values and pragmatic values that accompanied by the change of puri gate form today.
Kata Kunci : Gapura, Perubahan, Puri Klungkung, Normatif dan Pragmatik.