Kayu manis (Cinnamomum burmannii) telah terbukti memiliki aktivitas antikanker terhadap berbagai sel kanker. Ekstrak air kayu manis dan senyawa aktif dalam kayu manis, sinamaldehid dapat mempengaruhi protein-protein yang terlibat dalam apoptosis maupun siklus sel. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi kayu manis sebagai agen ko-kemoterapi, salah satunya adalah agen ko-kemoterapi bagi cisplatin pada kanker serviks. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas destilat kayu manis maupun kombinasinya dengan agen kemoterapi cisplatin, serta kemampuan kombinasi tersebut dalam memacu apoptosis pada sel kanker serviks HeLa. Destilat kayu manis diperoleh dengan destilasi air dan uap air. Uji sitotoksisitas tunggal maupun kombinasi dilakukan dengan MTT assay. Uji apoptosis dilakukan dengan flowcytometry. Hasil ditentukan dengan IC50 sebagai parameter sitotoksisitas destilat, viabilitas sel sebagai parameter sinergisitas kombinasi cisplatin-destilat, dan persentase sel yang mengalami apoptosis sebagai parameter induksi apoptosis yang terjadi pada sel HeLa. Destilat kayu manis memberikan efek sitotoksik pada kultur sel HeLa dengan fenomena dose dependent manner dan nilai IC50 sebesar 250 μg/ml. Dari hasil uji kombinasi dengan cisplatin diperoleh kombinasi paling sinergis yaitu konsentrasi destilat-cisplatin 1/4 IC50-1/8 IC50 dengan viabilitas sel hanya sebesar 20,94%. Namun, kombinasi destilat kayu manis dengan cisplatin tidak meningkatkan insidensi apoptosis pada sel kanker serviks HeLa dibandingkan pemberian cisplatin tunggal pada inkubasi 24 jam. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa efek sitotoksik destilat kayu manis dan sinergisitasnya dengan cisplatin pada inkubasi senyawa selama 24 jam tidak terjadi melalui induksi apoptosis. Terdapat jalur lain yang menyebabkan penurunan viabilitas sel dan hal tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut.

-

Kata Kunci : Cinnamomum burmannii, cisplatin, kanker serviks, apoptosis