Laporkan Masalah

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO INFEKSI Toxocara vitulorum PADA PEDET SAPI POTONG DI KABUPATEN WONOGIRI

MAIRISKA INDRIANI, Prof. Dr. drh. Bambang Sumiarto, SU. M.Sc.

2013 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Toxocariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing Toxocara vitulorum. Toxocara vitulorum merupakan cacing kelas nematoda dengan genus ascaris atau toxocara. Toxocara vitulorum memperbanyak diri di dalam saluran pencernaan dan menyebabkan kerusakan pada jaringan dan selanjutnya dapat mengakibatkan gangguan pada proses digesti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko infeksi Toxocara vitulorum di Kabupaten Wonogiri. Sebanyak 290 ekor pedet dari 221 peternak sapi potong yang ada di Wonogiri digunakan sebagai sampel. Pemeriksaan feses di periksa secara kualitatif yang dilakukan di laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei ke lokasi peternakan. Survei dilakukan dengan pengambilan sampel dan kuisioner kepada peternak dan dokter hewan lapangan serta observasi langsung terhadap kondisi kandang dan ternak. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji χ2 dan 0R. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi Toxocara vitulorum di Kabupaten Wonogiri sebesar 62,41%. Faktor yang berpengaruh secara bermakna terhadap kejadian Toxocara vitulorum adalah jenis pakan (P = 0,001 ; OR = 0,361) dan tipe kandang (P = 0,014 ; OR = 2,7).

Toxocariasis is a disease caused by a Toxocara vitulorum. Toxocara vitulorum is a class of nematode worms with ascaris or Toxocara genus. Toxocara vitulorum multiplies in the digestive tract and cause further damage to the tissue and can cause interference of the process digestion. The purpose of the study was to determine the prevalence and risk factors of infection Toxocara vitulorum in Wonogiri. A total of 290 head of beef cattle calves of 221 smallholder farmers in Wonogiri was used as a sample. Qualitatively examined stool was examinated in the laboratory of Parasitology, Faculty of Veterinary Medicine, University Gadjah Mada. The method used in this study was to survey the location of the farm. The survey was conducted by sampling and questionnaires to farmers and field veterinarians as well as direct observation of pans conditions and animals. Data were analyzed by chi-square (χ2 ) test and Odds Ratio (OR). Results of the research showed that the prevalence of Toxocara vitulorum in Wonogiri was 62.41%. Significant factors that influence the prevalence of Toxocara vitulorum were the type of feed (P = 0,001; OR = 0,361) and the type of enclosure (P = 0,014; OR = 2,7).

Kata Kunci : sapi, toxocariasis, Toxocara vitulorum, prevalensi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.