KONSEP DAN TRANSMISI NILAI-NILAI JUJUR, RUKUN DAN HORMAT
SRI LESTARI, Prof. Dr. Bimo Walgito
2013 | Disertasi | S3 PsikologiHasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan terjadi transmisi nilai antargenerasi dalam suatu budaya. Hubungan orang tua anak menjadi lajur transmisi nilai dari orang tua kepada anak. Nilai jujur, rukun, dan hormat merupakan nilai-nilai yang dipandang penting untuk ditransmisikan orang tua kepada anak. Proses transmisi nilai tersebut dipengaruhi oleh konteks budaya setempat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkonseptualkan nilai jujur, rukun, dan hormat, (2) mendeskripsikan dinamika psikologis transmisi nilai jujur, rukun, dan hormat dari orang tua kepada anak, (3) menguji kesamaan nilai orang tua dan anak, dan (4) menguji peran mediator dalam menentukan kualitas hubungan orang tua-anak dan pemantauan dalam transmisi nilai. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yakni tahap eksplorasi dan tahap pengujian hipotesis sehingga desain yang digunakan adalah desain eksploratori berurutan (exploratory sequential design). Pada tahap pertama, partisipan mencakup 4 keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan remaja. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan analisis datanya menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian tahap eksplorasi adalah konsep nilai jujur, rukun, dan hormat sebagai berikut: (1) jujur berarti menyampaikan fakta dengan benar dan berupaya mendapatkan sesuatu dengan cara yang benar, (2) rukun berarti suasana terjaganya keselarasan antara pihak yang satu dengan pihak lain dalam kebersamaan yang disertai dengan kepedulian, (3) hormat berarti menghargai pihak lain sehingga pihak lain tersebut secara psikologis merasa berada pada posisi lebih tinggi. Partisipan tahap kedua terdiri dari 116 keluarga mencakup ayah, ibu, dan remaja. Hipotesis yang diuji adalah: (1) ada kesamaan nilai jujur, rukun, dan hormat antara ayah, ibu, dan anak; (2) kualitas hubungan orang tua-anak dan pemantauan orang tua memediasi transmisi nilai orang tua kepada anak. Pengumpulan data menggunakan Skala Nilai Jujur, Rukun, dan Hormat, Skala Kualitas Hubungan Orang Tua-Anak, serta Skala Pemantauan yang disusun berdasarkan temuan tahap eksplorasi dan telah divalidasi. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan anava, uji-t, tes Sobel, dan analisis jalur. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1) ada kesamaan nilai jujur, rukun, dan hormat antara orang tua dan anak, (2) kualitas hubungan orang tua-anak dan pemantauan memediasi transmisi nilai orang tua kepada anak. Transmisi nilai jujur paling sulit dilakukan karena hanya kualitas hubungan ibu-anak yang berperan sebagai mediator. Transmisi nilai rukun dan hormat mudah dilakukan karena didukung peran kualitas hubungan orang tua-anak dan pemantauan. Namun transmisi nilai hormat kurang optimal karena disertai sikap ambivalensi orang tua.
The previous researches showed that there were intergenerational transmissions of values in a culture and parent-child relationship mediates the values transmission from parent to child. Transmitting the values like honesty, rukun, or respect from the old to the young is crucial in Javanese society. The process of transmitting the values is much influenced by the available cultural context. This research is about how Javanese parents view the values such as honesty, rukun, and respect being transmitted from parents to their children. By using an indigenous approach, the research aims: (1) to conceptualize the terms honesty, rukun, and respect values; (2) to describe the psychological dynamic of the values transmission from parents to their children in Javanese family; (3) to verify the values similarity of parent and child; and (4) to test the mediator’s role of parent-child relationship quality and parental monitoring as mediator of values transmission. The study was conducted in two stages: the exploration and the hypothetical testing, so the design used is exploratory sequential design. In the first stage, the participants consist of four families; each includes father, mother, and adolescent. The data are collected by using in-depth-interview, while the data analysis uses thematic analysis. Based on the exploration stage, the result dealing with the concept of honesty, rukun, and respect values is that: (1) honesty means telling the truth correctly and it means trying to get things done rightly, (2) rukun means well maintainable situation of harmony where one cares of others in togetherness by means of attention, and (3) respect means giving respect to others so that the respected ones feel psychologically being put in a higher position. In the second stage, the participants are 116 families including father, mother and adolescent. The hypothesis are: (1) there is similarity in values of honest, rukun, and respect between father, mother, and child; (2) the quality of parent-child relationship and the parental monitoring have mediated the values transmission from parent to child. The data collected by the honesty, harmony (rukun), and respect values scales, parent-child relationship quality scale, and parental monitoring scale, which all were constructed based on finding in the exploration stage and in the validated one. The collected data were quantitatively analyzed by using anava, t-test, Sobel test, and path analysis. The result shows that (1) there is similarity in values of honesty, rukun, and respect between parents and their adolescent; (2) values transmission from parent to adolescent is mediated by parent-child relationship quality and parental monitoring. Honesty is the most difficult value to transmit from parents to adolescent because it is not supported by mediator, but mother-child relationship quality. The transmission of rukun and respect values is well operated due to the support of parent-child relationship quality and parental monitoring. However, the transmission of respect value is less optimal due to the ambivalence attitude of parents.
Kata Kunci : nilai jujur, nilai rukun, nilai hormat, transmisi nilai, dan jalur transmisi