Laporkan Masalah

VALIDASI KLINIS GENERAL HEALTH QUESTIONNAIRE-12 SEBAGAI INSTRUMEN SKRINING DEPRESI DI PUSKESMAS

Ratri Nurwanti, Rahmat Hidayat, S.Psi, M.Sc, Ph.D

2013 | Tesis | S2 Magister Profesi Psikologi

Berbagai penelitian dan literatur menyatakan bahwa prevalensi depresi yang muncul dan kasus yang tidak terdeteksi dan tertangani di layanan kesehatan primer cukup tinggi. Salah satu cara untuk mendeteksi depresi adalah melakukan skrining pada pasien di Puskesmas. General Health Questionnaire-12 merupakan salah satu instrumen skrining yang telah diadaptasi dan digunakan secara luas diberbagai negara serta menunjukkan hasil yang memuaskan dalam mendeteksi depresi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi GHQ-12 sebagai instrumen skrining depresi di Puskesmas. Penelitian ini menggunakan diagnosis yang ditegakkan oleh psikolog klinis dengan panduan wawancara klinis, SCID-I, sebagai baku emas. Penelitian ini melibatkan 25 psikolog klinis dan 25 orang perawat di 25 Puskesmas di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa GHQ-12 memiliki kualitas diagnostik yang baik dengan nilai sensitivitas, kemampuan instrumen untuk mendeteksi positif pasien yang mengalami depresi, sebesar 77% (GHQ & Likert) atau 81% (CGHQ). Spesifisitas, kemampuan instrumen untuk medeteksi negatif pasien yang tidak mengalami depresi, sebesar 62% (GHQ) 61% (Likert) atau 63% (CGHQ). Nilai AUC, refleksi seberapa baik sebuah tes mampu memisahkan individu yang mengalami penyakit dan yang tidak, sebesar 79% (GHQ dan CGHQ) atau 78% (Likert). Nilai LR+, probabilitas individu yang memiliki penyakit untuk mendapatkan hasil tes positif, adalah 2 dan LR-, probabilitas individu yang memiliki penyakit untuk mendapatkan hasil tes negatif, adalah 0.3. Hasil tersebut juga didukung dengan reliabilitas yang dapat diterima, yaitu 0.87 dan uji validitas criteria menunjukkan bahwa skor GHQ-12 berkorelasi signifikan dengan gejala depresi (p < 0.05) dengan rxy = 0.649 pada metode GHQ, rxy = 0.579 pada metode CGHQ, rxy = 0.635 pada metode Likert

Researches and literatures showed that prevalence of depression, undetected and untreated case of depression in primary health care were high. The use of screening instrument is one of the methods that can improve the detection of depression among primary health care patients. General Health Questionnaire – 12 (GHQ-12) is one of the screening instruments that has been adapted and widely used in many countries and showed satisfactory results in screening depression. Therefore, this study aimed to validate the GHQ-12 as a screening instrument of depression in primary health care in Indonesia, Puskesmas. This study used clinical diagnosis made by psychologist with clinical interview guide, SCID-I, as the gold standard.There were 25 clinical psychologists and 25 nurses from 25 Puskesmas in Sleman, Yogyakarta, involved in this study. Results showed that GHQ-12 had good diagnostic quality. Sensitivity, ability to detect positive patients who actually experienced a depressive disorder, was 77% (GHQ & Likert) or 81% (CGHQ). Specificity, able to detect negative patients who did not experience depression, was 62% (GHQ), 61% (Likert) or 63% (CGHQ), AUC value, a reflection of how good the test is at distinguished between patients with disease and those without disease, was 79% (GHQ dan CGHQ) 78% (Likert). LR+, probability of an individual with disease having a positive test, was 2 dan LR-, probability of individual with disease having a negative test, was 0.3. Results also showed acceptable reliability, 0.87 and criterion validity analysis showed that GHQ-12 scores significantly correlated with depression symptoms (p < 0.05), rxy = 0.649 for GHQ scoring method, rxy = 0.579 for CGHQ scoring method, rxy = 0.635 for Likert scoring method.

Kata Kunci : GHQ-12, depresi, skrining, Puskesmas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.