Laporkan Masalah

EFEK PERBEDAAN DOSIS SIPROFLOKSASIN PADA RESISTENSI UROPATOGEN Escherichia coli: SIMULASI MODEL KINETIKA In Vitro

Maya Dian Rakhmawatie, Prof. Dr. Mustofa, MKes., Apt

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Latar Belakang: Usaha penemuan antibakteri baru jarang dilakukan. Sementara itu, resistensi uropatogen E. coli terhadap siprofloksasin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan dosis siprofloksasin secara optimal untuk meningkatkan eradikasi bakteri dan menurunkan kejadian resistensi bakteri. Tujuan: Menentukan perbedaan tingkat resistensi bakteri uropatogen E. coli pada pemberian siprofloksasin dosis 500 mg dua kali sehari selama 3 hari dengan dosis 750 mg dua kali sehari selama 1 hari. Selain itu, menentukan parameter farmakokinetika/farmakodinamika (PK/PD) yang dapat digunakan untuk menilai aktivitas siprofloksasin. Metode: Simulasi model kinetika in vitro digunakan untuk memperoleh parameter farmakokinetika siprofloksasin AUC0-24 dan Cmax. Bakteri uropatogen E. coli yang digunakan memiliki nilai MIC awal 0,5 µg/mL. Nilai parameter tersebut digabungkan menjadi parameter PK/PD yang akan digunakan untuk menilai aktivitas antibakteri. Parameter PK/PD tersebut adalah rasio AUC0-24/MIC, Cmax/MIC, dan T>MIC. Aktivitas antibakteri diukur berdasarkan penurunan jumlah koloni bakteri setelah perlakuan kedua dosis siprofloksasin. Hasil Penelitian: Terjadi kenaikan nilai MIC pada bakteri uropatogen E. coli yang menunjukkan kemungkinan terjadinya resistensi selama dan setelah perlakuan kedua dosis siprofloksasin. Nilai MIC meningkat menjadi 8-16 µg/mL setelah perlakuan siprofloksasin dosis 750 mg dua kali sehari, dan meningkat menjadi 32-64 µg/mL setelah perlakuan siprofloksasin dosis 500 mg dua kali sehari. Kedua dosis dapat menyebabkan penurunan jumlah koloni bakteri pada 2 jam awal perlakuan masing-masing dosis. Namun, kedua dosis menyebabkan pertumbuhan kembali koloni bakteri setelah 2 jam perlakuan hingga selesai masing-masing perlakuan. Kesimpulan: Siprofloksasin dosis 500 mg dua kali sehari selama 3 hari dan dosis 750 mg dua kali sehari selama sehari tidak menunjukkan perbedaan dalam pencegahan resistensi uropatogen E. coli. Nilai Cmax/MIC, AUC0-24/MIC, dan T>MIC terbesar diperoleh dari dosis 750 mg dua kali sehari dengan rata-rata secara berurutan adalah 4,75; 118,50; dan 89,58% tidak menunjukkan nilai yang dapat digunakan untuk pencegahan resistensi bakteri uropatogen E. coli. Parameter PK/PD yang dapat digunakan untuk menentukan aktivitas siprofloksasin adalah rasio AUC0-24/MIC dan Cmax/MIC.

Background: An effort to find new antimicrobial is rarely done. Otherwise, resistance in uropathogen E. coli toward ciprofloxacin is rising. Therefore, it is necessary to use ciprofloxacin in optimal dose for increasing bacterial eradication and reduce incidence of bacterial resistance. Objectives: To determine differences level of resistance in uropathogen E. coli between ciprofloxacin 500 mg bid for three days and ciprofloxacin 750 mg bid for one day. To determine pharmacokinetic/pharmacodynamic (PK/PD) parameter which use to evaluate ciprofloxacin activities. Methods: Simulated kinetic in vitro model was used to gain pharmacokinetics parameter of ciprofloxacin, i.e. AUC0-24 and Cmax. Uropathogen E. coli which use for this research have MIC 0.5 µg/mL before being use for research. This parameter is combined into PK/PD parameter to evaluate antimicrobial activities. These PK/PD parameters are AUC0-24/MIC ratio, Cmax/MIC, and T>MIC. Antimicrobial activity was measured based on kill rate of bacterial colony after treating with two kind dose of ciprofloxacin. Results: The MIC value was increased in uropathogen E. coli which probability indication of resistance during and after two dose of ciprofloxacin. MIC value was increase to 8-16 µg/mL after giving ciprofloxacin 750 mg bid, and increased to 32-64 µg/mL after giving ciprofloxacin 500 mg bid. Both dose of ciprofloxacin can reduce in the number of bacterial colony in the first 2 hours. However, after that both dose of ciprofloxacin can make re-growth of bacterial colony Conclusions: Ciprofloxacin at dose 500 mg bid for three days and 750 mg bid for one day were not shown difference in inhibition of uropathogen E. coli resistance. Highest value of Cmax/MIC, AUC0-24/MIC, and T>MIC was obtained by ciprofloxacin at dose 750 mg bid with average were 4.75; 118.50; and 89.58%, which are not indicated a value which can be used to inhibit uropathogen E. coli resistance. PK/PD parameter which can be used to determine ciprofloxacin activity is AUC0-24/MIC and Cmax/MIC.

Kata Kunci : PK/PD siprofloksasin, uropatogen E.coli, resistensi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.