Laporkan Masalah

HERDING BEHAVIOR An Experience in Indonesian Stock Market

Iman Taufiq Narasanto, Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA, CWM

2012 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Pasar saham adalah tempat dimana investor dapat memperoleh keuntungan melaui perdagangan saham, dan banyak investor yang lebih memilih untuk membeli saham daripada instrumen keuangan lainnya karena hasil yang diperoleh lebih besar walaupun dengan resiko yang lebih besar pula. Banyak fenomena yang terjadi di dalam pasar saham yang mempengaruhi pergerakan harga saham, dan salah satu diantaranya adalah herding behavior (perilaku berkelompok) yang biasanya dilihat sebagai faktor yang membuat pasar saham lebih volatil dan lebih berisiko. Herding behavior adalah suatu fenomena yang dimana seorang investor lebih memilih untuk mengikuti keputusan yang dibuat oleh investor lainnya, dan hal ini dapat disebabkan baik oleh perilaku irasional (panik atau euforia) maupun perilaku rasional (seorang investor mengambil tindakan yang serupa dengan investor lainnya karena dia rasa investor lainnya memiliki informasi yang tidak dia ketahui). Opini para peneliti mengenai efek dari herding dalam pasar saham terbagi dua; beberapa menyatakan bahwa adanya herding tersebut akan menstabilkan pasar, walaupun lebih banyak yang beranggapan bahwa efeknya akan menciptakan ketidakstabilan pasar, dan fenomena tersebut akan menciptakan mekanisme capital outflow (aliran uang ke luar negeri) yang menyebabkan suatu negara rentan terhadap perubahan tiba-tiba akan cashflownya. Indonesia adalah salah satu emerging market yang dipandang sebagai memiliki prospek bagus oleh para investor luar negeri, dan banyak jurnal telah berupaya untuk meneliti tentang kondisi ekonomi Indonesia, terutama setelah adanya Krisis Moneter di Asia. Beberapa penelitian mengenai herding behavior di Indonesia telah dilakukan, dan penelitian sebelumnya menggunakan model LSV yang berdasarkan prinsip proporsi, dan hasil dari penelitian tersebut adalah ditemukan adanya indikasi herding behavior di Indonesia. Walaupun begitu jurnal lainnya menyatakan bahwa perhitungan LSV mungkin terjadi bias, dan menyarankan untuk menggunakan metode CSAD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi akan keberadaan herding behavior di Indonesia pada periode 2008 – 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk pasar saham Indonesia secara keseluruhan, tidak terlihat adanya indikasi herding behavior, bahkan jika diuji dalam kondisi pasar naik/turun dan volatil.

Stock market is a place where investor can make profit through stock trading, and many investor prefer to buy stocks over other financial instrument because it can give significantly higher return at the expense of higher risk. Many phenomenons are occuring within stock market that influence the movement of stock price, and one of them is herding behavior, which usually viewed as making the stock market more volatile and more risky. Herding behavior is a phenomenon in which an investor is following the decision made by other investors, and it can be caused by either irrational behavior (panic or euphoria) or rational behavior (an investor take a similar action since he/she thinks the other investors must know something that he does not). Researchers’ opinion on the effect of herding on stock market is also divided; some stated that it stabilize the market, while more are in favor of the destabilizing effect, and that the phenomenon creates a mechanism of capital outflow which makes a country vulnerable to sudden change in cashflows. Indonesia is one of the emerging market which viewed as prospective by foreign investors, and many journals has attempted to examine Indonesia economy, espescially in light of the Asian Monetary Crisis. Some previous researches have examined herding behavior in Indonesian Stock Market. The previous works was conducted using LSV method using proportional approach, and the result was indication of herding behavior was found in Indonesia. However, other journals has argued that LSV method may be biased, and suggested to use CSAD method instead. This research is aimed to detect the existence of herding behavior in Indonesia between 2008 – 2011 using CSAD method. The research concludes that for the whole Indonesian stock market, no indication of herding behavior is found, regardless of whether the market’s upward/downward trend and volatility.

Kata Kunci : herding behavior, pasar saham, CSAD


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.