Laporkan Masalah

EVALUASI KUALITAS PELAYANAN LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERMINAL SITUBONDO DALAM MENYERAP EMISI KARBONDIOKSIDA

OKTAVIANUS CAHYA ANGGARA, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Terminal Situbondo merupakan terminal penumpang Tipe B yang terletak di Pusat Kota Situbondo, berdekatan dengan kawasan perkantoran, perdagangan, jasa, pendidikan dan kesehatan. Keberadaan Terminal Situbondo tersebut telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan bagi wilayah di sekitarnya, akibat emisi gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor, khususnya kendaraan umum (AKDP dan ANGDES). Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan RTH (pohon) yang terdapat di Terminal Situbondo dalam menyerap emisi CO2. Emisi CO2 yang terdapat di Terminal Situbondo dihitung dengan mengalikan antara jumlah setiap jenis kendaraan bermotor dengan jumlah emisi CO2-nya dalam posisi stasioner (idle) dan ketika bergerak. Kemampuan RTH terminal dalam menyerap emisi CO2 dihitung melalui pengukuran biomassa pohon dan karbon tersimpannya (carbon sink). Persepsi pengelola terminal terhadap RTH terminal diperoleh melalui indepth interview, yang respondennya dipilih dengan metode purposive sampling berdasarkan jabatan, ruang kerja dan waktu kerja. Persepsi pengelola terminal tersebut dianalisis dengan metode IPA ( and Performance Analysis). Emisi CO2 kendaraan bermotor yang terdapat di Terminal Situbondo bervariasi antara 372,728 kgCO2/hari pada hari Minggu (hari libur) hingga 490,125 kgCO2/hari pada hari Senin (hari sibuk awal pekan). Pada hari Minggu, emisi CO2 kendaraan bermotor didominasi oleh emisi CO2 bis besar (6600 cc), sebesar 136,374 kgCO2/hari (36,59 %), yang sebagian besar berasal dari emisi CO2 dalam posisi stasioner (idle) sebesar 97,29 %. Pada hari Senin, emisi CO2 kendaraan bermotor didominasi oleh emisi CO2 mikrolet/ MPU besar (4000 cc), sebesar 185,248 kgCO2/hari (37,80 %), akibat jumlah armadanya yang mengalami puncak. Pada hari Senin, jumlah penumpang mikrolet/ MPU besar lebih banyak daripada hari lainnya, sehingga armada mikrolet/ MPU besar yang dioperasikan di Terminal Situbondo ditambah. Biomassa pohon yang terdapat di Terminal Situbondo berbeda-beda. Pohon yang memiliki biomassa terendah adalah pohon belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), sebesar 4,020 kg/tahun, terletak di dekat tempat parkir kendaraan pribadi (170363,62 mE, 9147014,00 mS). Sedangkan pohon yang memiliki biomassa tertinggi adalah pohon angsana (Pterocarpus indicus), sebesar 355,574 kg/tahun, terletak di sebelah timur kios/ kantin utara (170409,76 mE, 9147000,58 mS). Biomassa pohon yang terdapat di Terminal Situbondo sebesar 1.924,989 kg/tahun dan biomassa tumbuhan anakan sebesar 752,264 kg/tahun. Jadi, total biomassanya (Wt) sebesar 2.677,253 kg/tahun, sehingga jumlah karbon tersimpannya (Wtc) sebesar 1.231,536 kg/tahun. Jumlah emisi CO2 kendaraan bermotor di Terminal Situbondo adalah 160.403,300 kgCO2/tahun, sedangkan jumlah CO2 yang diserap oleh pohon yang terdapat di Terminal Situbondo hanya sebesar 4.519,739 kgCO2/tahun. Jadi, jumlah emisi CO2 35,5 kali jumlah sekuestrasinya, karena terdapat beberapa item RTH terminal yang dinilai belum memuaskan. Berdasarkan persepsi pengelola Terminal Situbondo yang telah dianalisis dengan metode IPA, item RTH terminal yang dinilai belum memuaskan adalah kondisi fisik RTH terminal, fungsi RTH terminal dalam mendinginkan suhu udara, kesesuaian jenis pohon dengan fungsi yang diwadahinya, jumlah pohon, dan kerapatan pohon. Rekomendasi perbaikan yang perlu mendapatkan prioritas utama adalah kondisi fisik RTH terminal, jumlah dan kerapatan pohon, kesesuaian jenis pohon dengan fungsi yang diwadahinya. Item fungsi RTH terminal dalam mendinginkan suhu udara dan pengindah lingkungan mendapatkan prioritas rendah dan perlu dipertimbangkan kembali karena manfaat yang dirasakan oleh pengguna terminal tergolong kecil.

Terminal Situbondo is a passenger terminal Type B which located in Situbondo CBD, adjacent to the office, trade, services, education and health area. Terminal Situbondo has caused environmental degradation to the surrounding areas, due to emissions of gases that are emitted by motorized vehicles, especially public transportation. Based on that problem, this study aims to evaluate the ability of green open space (trees) in Terminal Situbondo to absorb CO2 emission. CO2 emission in Terminal Situbondo calculated by multiplying the number of each motorized vehicle type with its CO2 emission in a idle position and when moving. Terminal GOS capability to absorb CO2 emission is calculated by measuring the biomass of trees and repository of carbon (carbon sink). Terminal manager perceptions to terminal GOS obtained via indepth interview, which the respondents selected by purposive sampling method based on his/ her function, work space and work time; then it was analyzed by Importance and Performance Analysis (IPA). The number of motorized vehicle CO2 emission in Terminal Situbondo varies between 372,728 kgCO2/day on Sunday to 490,125 kgCO2/day on Monday. On Sunday, the motorized vehicles CO2 emission is dominated by large bus (6600 cc), 136,374 kgCO2/day (36,59%), most of which comes from CO2 emission in a idle position, 97,29%. On Monday, the motorized vehicles CO2 emission is dominated by large microbus (4000 cc), 185,248 kgCO2/day (37,80%), due to its fleet is experiencing peak. Biomass of trees in Terminal Situbondo are different. Tree that has the lowest biomass is starfruit tree (Averrhoa bilimbi), 4,020 kg/year, located near the private vehicles parking (170363,62 mE, 9147014,00 mS). While, tree that has the highest biomass is angsana tree (Pterocarpus indicus), 355,574 kg/year, located east of the north kiosk/ canteen (170409,76 mE, 9147000,58 mS). The trees biomass in Terminal Situbondo is 1.924,989 kg/year and the saplings biomass is 752,264 kg/year. Thus, the total biomass (Wt) is 2.677,253 kg/year, so the amount of carbon repository (Wtc) is 1.231,536 kg/year CO2 emission in Terminal Situbondo is 160.403,300 kgCO2/year, while CO2 absorbed by trees in Terminal Situbondo is only 4.519,739 kgCO2/year. Thus, CO2 emission far exceeds its sekuestration, because there are some items of terminal GOS that assessed not yet satisfactory. Based on perceptions of Terminal Situbondo managers which have analyzed with IPA method, terminal GOS items that are considered not satisfactory, are physical condition of terminal GOS, terminal GOS function to cooling air temperature, the suitability of tree species with its function, number of trees, and trees density. Improvement recommendations that need to get top priority are physical condition of terminal GOS, number and density of trees, tree species suitability with its function. Item function to cooling air temperatures and environmental bautify get low priority and should be reconsidered, because of the benefits perceived by terminal user are small.

Kata Kunci : emisi CO2, biomassa, karbon tersimpan (carbon sink), ruang terbuka hijau/ RTH, terminal


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.