KONSEP ‘IRFĀN DALAM PANDANGAN AYATULLAH KHOMEINI: KAJIAN TASAWUF
Heni Verawati, Prof. Dr. M. Abdul Karim, M. A., M. A.,
2011 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama/Kajian Timur TengahImam Khomeini merupakan tokoh sentral di balik peristiwa revolusi dan Republik Islam Iran. Ia menjadi fenomena menarik karena mampu mengintegrasikan secara holistik keshalihan individu dan tanggung jawab sosial. Salah satu yang menarik dalam pribadi Imam Khomaeni adalah pandangannya terkait dengan ‘irfÄn atau lebih dikenal dengan istilah tasawuf. ‘IrfÄn merupakan salah satu ilmu dalam khazanah Islam. Dimensi ‘irfÄn yang penulis uraikan dalam karya ini merupakan upaya untuk mengurai keyakinan yang menjadi pondasi pengetahuan dan tindakan sosok pemimpin karismatis. Studi ini menganilis tentang ‘irfÄn dalam pandangan Ayatullah Imam Khomeini, dengan menggunakan pendekatan sosio-historis, yaitu mendeskripsikan sejarah masa lalu dan sejauh mana dimensi sosial, agama, budaya, dan politik pada saat itu yang turut mempengaruhi pemikirannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang sumber datanya diperoleh dari kepustakaan yang ada kaitannya dengan penelitian, dan untuk menganalisanya menggunakan metode analisis isi (content analysis). Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa ‘irfÄn merupakan disiplin ilmu yang menerangkan perjalanan ruhani menuju Allah dengan melalui maqÄmmaq Äm tertentu. Dalam menempuh perjalanan ruhani ini ada tahapan-tahapan pengkondisian diri yang harus dilakukan, yaitu: tafakkur, kesungguhan tekad (‘azm), musyÄratoh (pengkondisian diri), murÄqabah (pengawasan diri), muhÄsabah (penilaian diri), dan tadzakur (mengingat Allah). Adapun maqÄmmaq Äm yang harus dilalui oleh penempuh jalan ruhani (sÄlik) adalah: pertama, maqÄm ilmu pengetahuan. Kedua, maqÄm kalbu. Ketiga, maqÄm thuma’ninah (sikap tenang dan mantap). Keempat, maqÄm musyÄhadah (penyaksian batin).
Imam Khomeini was the central figure of the Islamic Revolution of Iran. He became phenomenal because he could integrate holistically the individual virtue and the social responsibility. One of the interesting things in Imam Khomeini’s personality was his view about ‘irfÄn or what is known more with Islamic mysticism. ‘IrfÄn dimension that the writer explores in this paper is the effort to surmount the belief becoming the foundation of the knowledge and the action of the charismatic leader. This study is to analyze about ‘irfÄn in the Ayatollah Imam Khomeini’s view by using social-historic approach that is to describe the history in the past and how far the social, religious, cultural, and political dimension at the time that influenced his thought. The research method used is the library research method, namely the research of the datum source obtained from the bibliography which has relation to this research, and to analyze it, the writer uses content analysis method. From this research, it can be known that ‘irfÄn constitutes the discipline of the knowledge explaining the spiritual journey to aim to God through certain maqÄm-maqÄm. To penetrate into spiritual journey, there are stages of self conditioning that should be done, those are; taffakur, strong will (‘azm), musyÄratoh (self conditioning), murÄqabah (self controlling), muhÄsabah (self evaluation), and tadzakur (remembering God). Where as the maqÄm-maqÄm should be passed by the penetrator of the spiritual journey (sÄlik) are; first, maqÄm the knowledge, second, maqÄm the heart, third, maqÄm thuma’ninah (being silent and stable), fourth, maqÄm musyÄhadah (heart witnessing).
Kata Kunci : Imam Khomeini, wachdah al-wujÅ«d, ‘irfÄn (tasawuf), maqÄm.