Laporkan Masalah

PENCAMPURAN LIMBAH KOTORAN AYAM BROILER DENGAN KOTORAN SAPI PADA SISTEM PRODUKSI BIOGAS SEBAGAI SOLUSI PENANGANAN LIMBAH TERNAK DAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBAHARUKAN

SAPARDI, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Mag.Sistem Teknik

Limbah ternak berupa kotoran ayam broiler menimbulkan pencemaran lingkungan karena bau, banyak lalat, dan jadi penyebar penyakit. Hal ini menimbulkan masalah sosial berupa komplain dari masyarakat.Di sisi lain para peternak broiler menghadapi permasalahan untuk mencukupi kebutuhan energi berupa LPG untuk pemeliharaan ternak mereka.Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu alternatif dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan kotoran ayam broiler untuk produksi biogas sebagai sumber energi alternatif yang terbaharukan, tetapi karena jumlah kotoran ayam broiler bersifat fluktuatif, maka diperlukan bahan lain. Limbah kotoran sapi sebagai alternatif untuk menjamin kontinyuitas bahan pasokan pada pembuatan biogas. Penting dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan komposisi campuran kotoran ayam broiler dengan kotoran sapi terhadap volume biogas dan kadar gas metan pada biogas. Selain itu perlu diketahui respon masyarakat terutama peternak ayam broiler terhadap implementasi dari pemanfaatan kotoran ayam untuk produksi biogas sebagai sumber energi alternatif terbaharukan. Metode penelitian pemanfaatan kotoran ayam broiler dan kotoran sapi menjadi biogas dilakukan dalam skala laboratorium. Alat berupa digester sistem bacth yang digunakan berupa galon air mineral kapasitas 20 liter.Bahan yang digunakan berupa kotoran ayam broiler segar, kotoran sapi segar, isi rumen sapi sebagai inokulum, dan air bersih. Perbandingan volume kotoran ayam broiler dengan kotoran sapi adalah: 0:1, 1:0, 1:1, 1:2 dan 1:3. Penambahan isi rumen sapi 10% dari total volume.Campuran bahan tersebut diencerkan dengan air dengan perbandingan 1:1 sehingga terbentuk slurry (campuran seperti lumpur) lalu dimasukkan ke dalam digester dan difermentasikan secara anaerob dalam ruang bersuhu antara 25 o C – 30 o C selama 40 hari.Parameter yang diukur dari slurry berupa pH dan suhu, sedangkan produksi biogas diukur volume dan kadar gas metan.Pengukuran pH dan suhu slurry dilakukan pada hari 0 (pencampuran sebelum fermentasi), selanjutnya pengamatan dilakukan mulai hari ke-5 dari waktu fermentasi.Suhu dan volume biogas diukur setiap hari, pH dan kadar metan diukur setiap 7..Selain itu dilakukan uji nyala terhadap biogas hasil produksi.Untuk mengungkap respon masyarakat terhadap pemanfaatan kotoran ayam broiler menjadi biogas sebagai sumber energi alternatif dilakukan dengan pengisian angket oleh peternak ayam broiler. Hasil penelitian dengan menggunaka slurry 14 liter menunjukkan bahwa pada campuran kotoran ayam broiler dengan kotoran sapi 1:3 menghasilkan biogas tertinggi 140,92 liter, kadar metan 45,92 % dicapai pada hari ke-26. Pada komposisi tersebut slurry memiliki rasio C/N 20,5.Peternak ayam broiler 100% setuju terhadap pemanfaatan kotoran ayam broiler menjadi biogas sebagai energi alternatif tetapi mereka mengatakan belum paham dalam pembuatan biogas dan terkendala modal. Para peternak perlu pelatihan dan bantuan permodalan terutama dari instansi terkait.

Livestock waste in the form of broiler feces generates environmental contamination because odor causes many flies is becoming disease spreader. This thing generates social problem in the form of complain from public around so that the relation of social becoming not harmonious. To overcome the problem one of alternative can be done by the way exploited broiler feces to produce biogas as renewable energy, but broiler feces fluctuate of amount, therefore required another material, cow dung as alternative to guarantee material continuity supply to produce biogas. Hence here important is done research with aim to know difference influence of composition of mixture broiler feces with cow dung to volume of biogas and percentage of methane at biogas. Besides that important to know public response especially broiler breeders to implementation from exploiting of broiler feces to produce biogas as renewable energy. Exploiting research method of broiler feces becomes biogas in laboratory scale, Equipment in the form of biodigester batch system was applied in the form of capacities mineral water gallon 20 liters. Material was applied in the form of fresh broiler feces , fresh cow dung, contents of cow rumen as inoculum, and fresh water . Comparison of broiler feces volume with cow dung : 0:1, 1:0, 1:1, 1:2 and 1:3. Addition contents of cow rumen 10% from total volume. The material mixture is thinned with water with comparison of 1:1 so that is formed slurry (mixture like mud) then is packed into biodigester and fermentation anaerob in room having temperature between 25oC - 30oC during 40 days. Parameter was measured from slurry in the form of hydrogen ion exponent (pH) and temperature, volume of biogas production and percentage of methane. Measurement of hydrogen ion exponent (pH) and temperature of slurry be done at day 0 ( not yet fermentation ), hereinafter observation done to starts 5 day from fermentation Temperature and biogas volume is measured every day, hydrogen ion exponent and gas rate methane is measured by every 7 day once. Besides that , done flammability test from biogas production. To know comments from broiler breeders to exploiting of feces broiler becomes biogas alternatively energy source, done through questionnaire to broiler breeder opinion. Result of research by using slurry 14 liters indicates that from mixture broiler feces with cow dung 1:3 yield the highest biogas 140,92 liters, percentage of methane 45, 92 % was reached at day 26.These composition of slurry has ratio C/N 20,5. Broiler breeder 100% agrees to exploit of broiler feces becomes biogas as renewable energy alternative of but they tell has not understood how to make biogas, and undercapitalized problem. Therefore need training to help them especially from related institution.

Kata Kunci : Pencampuran limbah ternak, kotoran ayam broiler, kotoran sapi, biogas, energi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.