Laporkan Masalah

KAJIAN POTENSI DAN PENGEMBANGAN EKOWISATA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI KAWASAN HUTAN PUSAT LATIHAN GAJAH (PLG) SEBLAT BENGKULU

M. Mahfud, Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Kawasan hutan Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat Bengkulu dengan status hutan produksi, memiliki potensi sumberdaya alam keanekaragaman flora fauna yang tinggi, bentang alam yang indah dari sebagian ekosistem asli hutan hujan dataran rendah yang masih tersisa di Propinsi Bengkulu. Kawasan ini juga berfungsi sebagai perlindungan habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), dan sangat berpotensi bagi pengembangan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi obyek wisata alam sebagai atraksi wisata, persepsi masyarakat dan wisatawan, dan strategi pengembangan ekowisata di kawasan hutan PLG Seblat. Metode pengumpulan data dilakukan melalui identifikasi gajah latih, dan survey hidupan gajah liar, kekayaan jenis flora dan fauna, lanskap dan obyek wisata lainnya sebagai potensi atraksi wisata pada jalur patroli hutan yang terpilih untuk jalur wisata. Kuesioner dan wawancara untuk memperoleh persepsi dan harapan masyarakat, persepsi dan kesediaan membayar wisatawan terhadap potensi obyek wisata alam. Analisis data secara deskriptif, dan SWOT untuk menentukan strategi pengembangan ekowisata di kawasan hutan PLG Seblat. Hasil penelitian menunjukkan potensi obyek wisata alam di kawasa hutan PLG Seblat berdasarkan prameter keunikan, keaslian, keindahan, keutuhan dan ketersediaan lahan pengembangan, termasuk dalam kategori kualitas tinggi (2,35 – 3,00). Jenis flora tingkat pohon tercatat 39 jenis, 18 jenis diantaranya pakan gajah. Perjumpaan satwa liar 23 jenis .Tingkat kekayaan jenis flora dan fauna kategori tinggi sebagai potensi ekowisata. Pada jalur wisata berdasarkan kesesuaian lahan, kemudahan perjumpaan aktivitas gajah liar dan atraksi wisata yang dapat dilakukan, jalur wisata II (camp PLG – singkapan batu bara) memiliki nilai skoring tertinggi (3,00). Untuk potensi lanskap, kawasan ini memiliki nilai 21, yang berarti dalam kategori kualitas tinggi (19 – 33). Masyarakat Desa Suka Baru sangat setuju terhadap pengembangan ekowisata di PLG Seblat. Berharap berpartisipasi dalam pengelolaannya, diberi peluang usaha penginapan, warung makan, souvenir, transportasi, pemandu, dan pengembangan budaya lokal. Persepsi wisatawan terhadap atraksi wisata, 64% sangat baik dan 36% cukup baik, dengan kesediaan membayar (WTP) Rp 32.329,- Terhadap aksesibilitas umumnya menyatakan tidak baik karena kondisi jalan dan angkutan umum belum ada. Untuk amenitas, 9% sangat baik, 48% cukup baik dan 44% tidak baik. Dari hasil analisis SWOT, ditetapkan 6 strategi prioritas untuk pengembangan ekowisata di kawasan hutan PLG Seblat Bengkulu.

Forest area of Elephant Training Center (ETC) Seblat Bengkulu is production forest which has high natural resources and flora fauna diversity potentials, beautiful landscape as a part of lowland natural rain forest ecosystem in Bengkulu province. This area’s function are protected area for Sumatran Elephant’s (Elephas maximus sumatranus) habitat and it has good potential for ecotourism development. These research objectives are to know the ecotourism objects potentials to be tourism attraction, people and tourist perception, and make any ecotourism development strategy in this forest area. Data collection method done by identificating trained elephants and surveying the behaviour wild elephants, various kinds of flora and fauna, landscape and other tourism objects as attraction on forest rangers track patrol for chosen tourism track. Questionnairs and interviews used to observe the people’s perception and hope, also willingness to pay this ecotourism object. Descriptive data analysis and SWOT has been used by researcher to make any ecotourism development strategy in this forest area. The result shows that ecotourism object in ETC Seblat can be categorized as a high quality object (2,35 – 3,00) based on these parameters: uniqueness, authenticity, loveliness, wholeness, and space availability for development. Kinds of flora at tree level has 39 species and fauna has 25 species. It shows high diversity of flora and fauna as ecotourism potential. At tourism track or path considering the land suitability, the easy of wild elephants chance meeting and ecotourism attraction, tourism path II (ETC camp – singkapan batu bara) has highest score (3,00). Landscape has score 21, and can be categorized as high quality potentials (19-33). People perception to ecotourism development of ETC Seblat is agreed and they will participate organizing also take the business chance like : hotels, restaurants, souvenirs, transportation, tourist guide, and developing local culture. Tourist perception to the tourism attraction shows : 64% is very good perception, 36% is good perception, and willingness to pay (WTP) is Rp 32.329,-. With poor accesibility because of bad condition of road and public transportation is still unavailable. Its amenity shows 9% very good, 48% is good enough and 44% is bad. SWOT analysis results arranged 6 priority strategies for ecotourism development of ETC Seblat Bengkulu.

Kata Kunci : potensi, ekowisata, gajah sumatera, persepsi, strategi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.