Laporkan Masalah

VALIDITAS DIAGNOSTIK MIKRODIFUSI CONWAY YANG DIMODIFIKASI PADA PEMERIKSAAN ALKOHOL DARAH

R. Dirwan Suryo Soularto, dr., dr. IBG Surya Putra Pidada, Sp.F.

2011 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Etanol (CH3-CH2-OH) yakni jenis alkohol yang ditemukan dalam minuman beralkohol. Etanol telah digunakan manusia sejak jaman prasejarah dan sering menimbulkan keracunan. Pemeriksaan kadar etanol darah postmortem merupakan salah satu analisa yang penting dan paling sering dilakukan dalam pemeriksaan toksikologi forensik. Metode Mikrodifusi Conway yang dimodifikasi merupakan metode identifikasi semi kuantitatif yang dapat mendeteksi kandungan etanol dalam darah. Metode ini merupakan teknologi kesehatan lama yang sampai saat ini masih dipakai di laboratorium kedokteran forensik oleh karena murah, mudah dan cepat. Metode Mikrodifusi Conway yang dimodifikasi pada pemeriksaan etanol darah pengendara korban meninggal akibat kecelakaan kendaraan bermotor perlu diketahui validitasnya. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang. Validitas Mikrodifusi Conway yang dimodifikasi untuk pemeriksaan etanol dalam darah dibandingkan dengan pemeriksaan kromatografi gas sebagai baku emas. Sampel darah diperiksa di laboratorium dengan metode Mikrodifusi Conway yang dimodifikasi dan juga diperiksa dengan kromatografi gas secara bebas dan tersamar untuk mengetahui kadar etanol. Diagnosis penggunaan etanol ditetapkan manakala kadar etanol dalam darah lebih dari 0,0 mg% berdasarkan pemeriksaan baku emas. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS 10.0. Sensitifitas, spesifisitas, nilai duga positif dan negatif, akurasi dan likelihood ratio dihitung dengan tabel 2 x 2. Pemeriksaan kadar etanol dalam darah dengan metode Mikrodifusi Conway yang dimodifikasi diharapkan memberi manfaat dalam pemeriksaan dan pembuatan visum et repertum pengendara korban meninggal akibat kecelakaan kendaraan bermotor.

Ethanol (CH3-CH2-OH) is common to find in alcoholic drink. Ethanol has already been used by human beings since pre historical time and often cause toxicity. Determination of postmortem blood ethanol concentration is one of important and the most frequent analysis in forensic toxicology laboratory. Modified Conway Microdiffusion method is semi quantitative identification that may able to detect blood ethanol concentration. This is one of old medical technology that still used in forensic toxicology laboratory because it is cheap, easy and quick. Conway Microdiffusion method is modified to measure blood ethanol concentration for victim died from motorvehicle accidents in order to know its validity. This research used cross-sectional design. Validity of modified Conway Microdiffusion method for blood ethanol concentrations is compared with gas chromatographic examination as the gold standard. The blood sample examine at the laboratory by modified Conway Microdiffusion method and also tested by gas chromatograpic for blood ethanol concentration independently and blindly. Diagnosis of the use of ethanol is defined if the blood ethanol concentration more than 0,0 mg%. Statistical analysis is performed using SPSS 10.0. The clinical sensitivity, specificity, positive and negative predictive value, accuracy and likelihood ratio are calculated by 2x2 table. Determination of blood ethanol concentration by modified Conway Microdiffusion method is expected to be beneficial in the examination and visum et repertum making for victim died from motorvehicle accidents.

Kata Kunci : Validitas Mikrodifusi Conway yang dimodifikasi, kadar etanol darah postmortem.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.