Laporkan Masalah

Pengembangan model life cycle assessment untuk menganalisis indikator dampak lingkungan dari berbagai alternatif pengelolaan sampah untuk energi

GUNAMANTHA, I Made, Promotor Prof. Dr. Chafid Fandeli, M.S

2010 | Disertasi | S3 Ilmu Lingkungan

Suatu konstruksi alat analisis sebagai cara pandang untuk mengevaluasi dampak lingkungan strategi pengelolaan sampah bagi pengambil keputusan dan peneliti-peneliti analisis lingkungan telah dikembangkan dalam penelitian ini. Berbagai skenario sistem pengelolaan sampah untuk energi telah diusulkan dan dibandingkan untuk aliran sampah perkotaan yang dikelola di wilayah SARBAGITA dan KARTAMANTUL. Metode pengolahan sampah yang dilibatkan dalam skenario meliputi penimbunan akhir, insinerasi, gasifikasi, dan anaerobic digestion. Tujuan secara keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pilihan terbaik dengan membandingkan berbagai strategi pengololaan sampah berdasarkan potensi dampak lingkungan dan manfaat ekonomi yang dihasilkan dengan menggunakan metodologi life cycle assessment (LCA). Sesuai dengan tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan mengukiti tahapan dalam metodologi LCA (penentuan tujuan dan ruang lingkup, life cycle inventory, life cycle impact asessment, dan interpretasi). Suatu model mekanistik yang merepresentasikan masing-masing metode pengolahan yang dilibatkan dalam skenario untuk melakukan fase life cycle inventory (LCI) dalam LCA telah dikembangkan. Model dibagi ke dalam sub-sub model dengan melibatkan kriteria pengalokasian secara sesuai. Jumlah sampah yang dikelola di kedua wilayah dijadikan sebagai unit fungsi. Skenarioskenario yang diusulkan adalah penimbunan akhir tanpa pemungutan energi (skenario dasar atau skenario_0) sebagai representasi sistem pengelolaan sampah saat ini, penimbunan akhir dengan pemungutan energi (skenario_1), kombinasi antara insinerasi dengan anaerobic digestion (skenario_2), kombinasi antara gasifikasi dengan anaerobic digestion (skenario_3), insinerasi langsung (skenario_4), dan gasifikasi langsung (skenario_5). Fraksi sampah yang dipertimbangkan sebagai masukan dalam model adalah, fraksi sampah yang mudah dibakar, dapat dibiodegradasi, dan campuran dengan memperhatikan karakteristik fisik dan kimia (berdasarkan analisis proksimat dan ultimat) serta nilai kalornya. Indikator atau potensi kategori dampak lingkungan yang dipertimbangkan meliputi pemanasan global, asidifikasi, eutrofikasi, dan pembentukan oksidan fotokimia. Penilaian biaya atau manfaat ekonomi dilakukan dengan melibatkan biaya pencegahan terhadap potensi dampak. Pilihan terbaik ditentukan dengan memadukan hasil indikator kategori dampak dengan indek penilaian ekonomi melalui pembobotan. Hasil dari penelitian ini adalah suatu konstruksi alat analisis dengan pendekatan metodologi LCA untuk melakukan fase LCI dalam tahapan LCA. Adapun aplikasinya untuk aliran sampah yang dikelola di wilayah SARBAGITA dan KARTAMANTUL menunjukkan bahwa : dari sudut pandang indikator kategori dampak lingkungan, skenario 5 menunujkkan pilihan yang terbaik baik untuk aliran sampah SARBAGITA maupun KARTAMANTUL. Adapun dari sudut pandang ekonomi, pilihan terbaik ditunjukkan oleh skenario 1. Pilihan terbaik dari sudut pandang sosial ekonomi dan lingkungan ditunjukkan oleh skenario 4 untuk aliran sampah SARBAGITA dan skenario 5 untuk aliran sampah KARTAMANTUL. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa metodologi LCA memungkinkan untuk mengkonstruksi seperangkat data lingkungan dan dapat dipadukan dengan penilaian ekonomi untuk menunjang pembuatan keputusan strategi pengelolaan sampah dalam perspektif berkelanjutan.

A construction of tool analysis to evaluate strategies for treatment of solid waste to the decision maker from environmental impact view of point and environmental researchers was developed in this study. Different solid waste management system scenarios were developed and compared for the Municipal Solid Waste that are treated in SARBAGITA and KARTAMANTUL. The solid waste treatment method included in the scenarios were landfilling, incineration, gasification, and anaerobic digestion. The overall aim of the present study is to define the best choice by compare different solid waste management strategies base on the potential environmental impact and benefit/cost economic with life cycle assessment methodology (LCA). According to the objective of the study, four stages of LCA methodology has been used, including (goal and scope definition, life cycle inventory, life cycle impact analysis, and interpretation of the results). A mechanistic model was developed that incorporated in the scenarios was developed for each waste treatment method to performance life cycle inventory (LCI) phase in LCA. Model was divided into sub-sub model by involved relevant criteria of allocation. The proposed scenarios were landfilling without energy recovery (base scenario or scenario_0) as representing the existing solid waste management system, landfilling with energy recovery (scenario_1), combination of incineration and anaerobic digestion (scenario_2), combination of gasification and anaerobic digestion (scenario_3), direct incineration (scenario_4), and direct gasification (scenario_5). The input of waste fractions were considered are the combustible, biodegradable and commingled with into account the physical and chemical characteristics (proximate and ultimate analysis) and the heating value of solid waste. The result indicator or potential of environmental impact categories that were included in this study were global warming, acidification, eutrophication, and photochemical oxidant. The prevention cost of the categories impact were involved in cost benefit analysis of economic assessment. The best choice defined via wheiging with into account the result of impact category and economic assessment index. The result of the study was a construction of tool analysis by apply LCA methodology approach to conduct LCI phase in LCA. Likewise, it’s implementation to solid waste treated in both SARBAGIATA and KARTAMANTUL region showed the best choice from environmental impact category view of point, was scenario 5. Scenario 1 was the best choice in economic view of point for both region. Then, the best choice was scenario 5 for solid waste treated in SARBAGITA and scenario 4 for KARTAMANTUL region. These results showed also that LCA methodology allow to construct an environmental data set and examine the environmental impact of the life cycle of various waste treatment methods to support decision making in sustainable perspective of solid waste management strategy.

Kata Kunci : Sistem pengelolan sampah,Life cycle assessment,Life cycle inventory,Kategori dampak lingkungan, Keywords : Solid waste management, Life cycle assessment, environmental impact category


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.