Bertahan hidup di tengah krisis :: Studi dampak jangka pendek dan menengah tragedi bom Bali 2002-2005
SURIASTINI, Ni Wayan, Promotor Prof. Drs. Kasto, M.A
2010 | Disertasi | S3 Ilmu Studi KependudukanPenelitian ini diperuntukkan untuk mengetahui strategi bertahan hidup rumah tangga yang diadopsi oleh masyarakat Bali pasca bom Bali I, 2003-2005, berdasarkan data Survai Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2002 dan data panelnya Studi Ekonomi dan Sosial Transisi Bali (EST-Bali) 2003, 2004, 2005 yang khusus dikumpulkan untuk mengetahui dampak ekonomi dan sosial tragedi bom Bali 1. Studi juga dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi pemilihan strategi. Pada akhirnya menggunakan indikator kesejahteraan materi dan nonmateri ingin diketahui kontribusi strategi bertahan hidup rumah tangga pada perbaikan kesejahteraan jangka pendek dan menengahnya. Mensurvai 1.600 rumah tangga SUSENAS 2002, sampling EST-Bali mengikuti sampling SUSENAS 2002 yang pemilihan blok sensus di dalam kecamatan dan rumah tangga di dalam blok sensus dilakukan secara Linier Systematic Sampling. Data SUSENAS dan EST-Bali dianalisis secara diskriptif dan menggunakan regresi linier, regresi logistik dan multinomial logistic. Hasil analisis dipertajam dengan data kualitatif dari enam lokasi yang dipilih secara theoretical sampling sehingga informan memiliki pola bertahan hidup yang berbeda-beda. Drama dari tragedi bom Bali I, 12 Oktober 2002 dalam jangka pendek adalah penurunan upah riil yang berujung pada penurunan pendapatan rumah tangga sebesar 25 persen. Penurunan pengeluaran lebih sedikit dari penurunan pendapatan karena rumah tangga melakukan sejumlah strategi bertahan hidup untuk melindungi kesejahteraannya (pengeluarannya). Penelitian ini mengkaji 12 jenis strategi bertahan hidup rumah tangga yang mungkin dilakukan oleh rumah tangga dalam masa krisis ekonomi, selama tiga tahun. Selain melakukan strategi mengurangi konsumsi, tiga strategi terbanyak dipilih oleh rumah tangga di Bali berasal dari kelompok strategi bekerja yaitu berganti status pekerjaan, berganti lapangan pekerjaan dan menambah jam kerja rumah tangga. Faktor ekonomi, demografi, sosial dan lokasi geografi rumah tangga menentukan pilihan strategi rumah tangga. Tidak semua strategi bertahan hidup rumah tangga mampu meningkatkan kesejahteraan materi dan nonmateri rumah tangga. Pola kontribusi strategi bertahan hidup rumah tangga pada kesejahteraan jangka menengah berbeda dengan jangka pendek.
This research is aimed to identify the household survival strategies adopted by Balinese society after the Bali bombing I, 2003-2005, based on the data of National Social Economic Survey (SUSENAS) 2002 and the data panel of the Study Economics Social Transition in Bali (EST-Bali) 2003, 2004, and 2005 which are specially collected to explore the socio economic impacts of Bali bombing 1. The study is also aimed to identify factors influencing the choice of strategies. Eventually, using indicator of material and non material welfare is meant to know the contribution of the household survical strategies in terms of short and medium welfare improvements. Surveying 1.600 households SUSENAS 2002, sampling EST-Bali follows the SUSENAS 2002 in which the choice of census block in kecamatan and household in census block are done in a linier systematic sampling. The data of SUSENAS and ESST-Bali are analysed in a descriptive way and use linier regression, logistic regression, and multinominal logistic. The result of the analysis is confirmed with the qualitative data from six different locations that are chosen based on theoretical sampling so that informen have various kinds of survival strategies. In a short term, the drama of Bali bombing 1 tragedy, in October 2002 is the decline of real wage that ended in the decrease of household income by 25 percent. The decline of household consumption was smaller than the decline of the income because the households do a number of survival strategies to protect their welfare. This study analyzes 12 kinds of household survival strategies which have possibly been done by the households in the economic crisis era, for three years. Besides doing strategy that lessens the comsumption, three most wanted strategies chosen by Balinese households come from the working strategy group among others are changing the job status, changing the field of jobs, and lengthening the household working hours. Economics, demography, and social and geographical households determine the choice of household strategy. Not all household survival strategies are able to improve the welfare of the household in terms of materials and non materials. The pattern of the contribution of the household survival strategy in a medium term welfare is different from the short one.
Kata Kunci : Bom Bali 2002, Strategi Bertahan Hidup, Pendapatan, Pengeluaran, Kesehatan,Bali Bombing 2002, Survival Strategy, Income, Consumption, Health