Model empiris pembangunan rumah pasca gempa oleh masyarakat di Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten
WIRABANGSA, Pandu, Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D
2010 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan DaerahKabupaten Klaten merupakan salah satu daerah terparah yang terkena dampak gempa bumi 27 Mei 2006. Kecamatan Gantiwarno merupakan daerah paling parah akibat gempa. Desa Towangsan merupakan salah satu yang rusak parah akibat gempa bumi tersebut. Di desa ini, seluruh rumah warga mengalami kerusakan dengan jumlah rumah roboh dan rusak berat mencapai 94 persen. Dengan kemampuan yang terbatas, masyarakat berupaya membangun rumah dengan mengandalkan Bantuan Langsung Masyarakat untuk Perumahan (BLM-P) dari pemerintah senilai Rp. 20 juta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan merumuskan konsep-konsep pembangunan rumah pasca gempa. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma fenomenologi. Peneliti merupakan instrumen utama penelitian untuk mengumpulkan data dengan metode wawancara mendalam. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi dan analisis data dilakukan dengan kategorisasi untuk mendapatkan konsep. Selanjutnya, pemodelan dilakukan dengan merumuskan hubungan antar konsep. Dengan cara seperti itu, model empiris yang dirumuskan tidak terlepas dari konteksnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa model empiris pembangunan rumah pasca gempa dapat dirumuskan secara hirarkhi, yakni (1) rekonstruksi rumah permanen, (2) rekonstruksi rumah usaha, (3) rekonstruksi rumah berkembang dan (4) rekonstruksi rumah sebagai harga diri. Pembangunan rumah tersebut dilakukan sebelum pencairan BLM-P dan pasca pencairan BLM-P. Pembangunan rumah sebelum pencairan BLM-P menggambarkan kondisi pembangunan yang dilakukan oleh orang kaya. Sementara pembangunan setelah BLM-P merupakan gambaran pembangunan rumah oleh masyarakat kebanyakan. Meskipun masingmasing mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain, akan tetapi kedua tahapan tersebut tetap berjalan dalam konsep ketergantungan, kebangkitan awal, pendanaan, strategi pembangunan, perubahan tata kapling dan perubahan tata ruang rumah. Konsep-konsep yang muncul merupakan rumusan dari tahapan, proses dan sistem nilai yang ada di Desa Towangsan.
Klaten regency was one of the worst impacted areas by earthquake in May 27, 2006. Towangsan village is one of the badly damaged as the result of the earthquake. In this, 94 percent of houses were collapsed. With limited resources, people endeavored to reconstruct houses by relying on the 20 million-rupiahs housing grant from the government. This research aimed at describing and formulating models and concepts of post-earthquake housing reconstruction. The research employed qualitative approach under phenomenology paradigm. Researcher was the main instrument to gather data with in-depth interview method. Data validity examination conducted with triangulation technique while data analysis was administered with categorization in order to attain concept. Furthermore, modeling was done by formulating relations between concepts. The research showed that the empirical model in the community-based housing reconstruction could be formulated as hierarchy, i.e. (1) permanent house reconstruction, (2) business house reconstruction, (3) growing house reconstruction and (4) esteem house reconstruction. Post-earthquake housing reconstruction was done in pre-relief and post-relief housing reconstruction. Prerelief housing reconstruction illustrated house construction by rich people. While post-relief housing reconstruction was a description of the house construction by the people most. However, house reconstruction steps had different character, but they were still on going within concept of dependent, initial awakening, funding, reconstruction strategy, change of lots arrangement and the change of housing layout. The concepts were the formulations from step, process and value system that existed in Towangsan village.
Kata Kunci : Model empiris,Pembangunan rumah,Pasca gempa,Oleh masyarakat, Empirical Model, Housing Reconstruction, Post Earthquake, Community-Based