Tahap-tahap upacara perkawinan agung di Keraton Yogyakarta dan makna serta fungsi gending-gending iringan upacara perkawinan
DIAH K., F. Xaveria, Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc
2009 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaTujuan penelitian ini adalah mengkaji makna dan fungsi gending-gending Upacara Perkawinan Agung di Keraton Yogyakarta. Dalam pembahasannya akan diungkapkan bagaimana tradisi perkawinan dan tata upacara perkawinan di Keraton Yogyakarta, bagaimana persiapan para pengrawit di keraton, dan nilai-nilai budaya yang terungkap melalui makna dan gending iringan yang digunakan, untuk dapat diteladani bagi masyarakat. Pencarian data melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan narasumber Tradisi perkawinan di keraton sebagai suatu kewajiban, dengan keistimewaan raja boleh memiliki lebih dari satu orang istri. Perkawinan poligami adalah sah bagi kehidupan keraton. Istri yang utama disebut sebagai permaisuri, dan istri yang lain disebut sebagai selir. Tiga aspek penting yang digunakan untuk memilih calon pasangan hidup, yaitu latar belakang keluarga, status sosial dan kepribadian. Upacara perkawinan agung di Keraton Yogyakarta memiliki tahap-tahap yaitu upacara nyantri, majang tarub, siraman, ngerik, tantingan, midodareni, ijabipun pengantin, dhauping pengantin/panggih, kirab, resepsi dan pamitan. Upacara yang pokok adalah ijabipun pengantin dan panggih. Upacara panggih dengan rangkaian acara tarian edan-edanan, balangan gantal, wijikan, mecah tigan, tampa kaya, dhahar klimah, kirab, dan pondhongan pengantin. Pada upacara panggih, setiap rangkaian acara diiringi gending-gending dengan fungsi dan makna tertentu. Gending-gending yang digunakan adalah gending Karawitan, gending Semar Mantu, gending Bindri, gending Ladrang Pengantin, gending Prabu Mataram dan Raja Manggala, gending Sri Kundur dan gending Tedhak Saking, gending Boyong, gending Kodhok Ngorek, Gending Munggang serta Gending Sekatenan. Untuk acara resepsi dimainkan gending Kutut Manggung, gending Lambangsari, gending Bondhet, gending Sida Asih, dan gending Runtung. Makna secara umum dari gending-gending tersebut yaitu kebahagiaan, keselamatan, kerukunan dan kesejahteraan bagi kedua mempelai.
The aim of this research is to study meaning and function of gending’s wedding ceremony at Keraton Yogyakarta. This research describes how the tradition and system of wedding ceremony at Keraton Yogyakarta, how the prepared of pengrawit Keraton Yogyakarta, and the values of culture, which despicted by that the meaning and gending’s used to be, for something that the people followed the example. That searches for the data by means of study of literature and interview with the informants. The wedding tradition at Keraton is duty, with especially the king are permited to possesion more than one the wife. Polygamy is legal for keraton live. The wife eminent is queen, and the others are mistress. The three point for used to select partner live are the background, social status and the personality. Wedding ceremony at Keraton Yogyakarta have the stages, there are nyantri, majang tarub, siraman, ngerik, tantingan, midodareni, ijabipun pengantin, dhauping pengantin/panggih, kirab, reseption and pamitan. The main ceremonial are ijabipun pengantin and panggih. Panggih with arrangement of tarian edan-edanan, balangan gantal, wijikan, mecah tigan, tampa kaya, dhahar klimah, kirab, and pondhongan pengantin. Panggih ceremony, every activity accompanimnet with gending’s, which have the function and meaning. Gending’s used to be are gending Karawitan, gending Semar Mantu, gending Bindri, gending Ladrang Pengantin, gending Prabu Mataram and Raja Manggala, gending Sri Kundur and gending Tedhak Saking, gending Boyong, gending Kodhok Ngorek, Gending Munggang, with along gending Sekatenan. For the reception, used to gending Kutut Manggung, gending Lambangsari, gending Bondhet, gending Sida Asih, and gending Runtung. Generally of meaning the gending’s are happiness, welfare, harmonious and prosperous for the couple bride.
Kata Kunci : Upacara,Perkawinan,Gending,Fungsi dan makna, ceremony, wedding, gending, function and meaning