Analisis korelasi kanonik, pertama berusaha mencari pasangan kombinasi linear (suatu kombinasi linear satu kelompok variabel dengan suatu kombinasi linear kelompok variabel lainnya) yang memiliki korelasi terbesar. Selanjutnya, menentukan pasangan kombinasi linear yang memiliki korelasi terbesar diantara semua pasangan yang tidak berkorelasi dengan pasangan kombinasi linear sebelumnya, dan seterusnya. Untuk data variabel dengan skala pengukuran yang berbeda, diperlukan transformasi data menjadi bentuk data terstandarisasi. Analisis korelasi kanonik untuk data variabel terstandarisasi memiliki prosedur yang berbeda dengan analisis korelasi kanonik untuk variabel dengan data tidak terstandarisasi. Contoh aplikasi digunakan data di bidang pendidikan untuk menganalisis apakah terdapat asosiasi hasil tryout ujian nasional dan minat dengan kemampuan awal, motivasi berprestasi, dan tingkat kecemasan menghadapi tes pada mata pelajaran Matematika.

Canonical Correlation Analysis is aimed to seek a pair of linear combination wich has the highest correlation. The next purpose is to determine a pair of linear combination has the highest correlation among all pairs of linear combination uncorrelated with the preceding pair of linear combination. Variable data with distinct measurement scales require transformation of the data into standardized variable data. Canonical correlation analysis for standardized variable applies the different procedure from canonical correlation analysis for unstandardized variable data. For instance, the aplication of canonical correlation analysis is used for data in education to analyse assosiation between the result of national exam tryout and intention and initial capability, achievement motivation, and the level of anxiety againts the test in Mathematics teaching and learning.

Kata Kunci : Analisis korelasi kanonik, Data terstandarisasi, Canonical Correlation Analysis, Standardized Data.