Laporkan Masalah

Minimasi biaya produksi pada usahatani tanaman pangan di lokasi sumur bor Kabupaten Kupang

NAISANU, Joritha, Prof. Dr. Ir. Masyhuri

2009 | Tesis | S2 Ekonomi Pertanian

Penelitian ini dilakukan di lokasi sumur bor Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya biaya produksi dan pendapatan petani, untuk mengkaji pola tanam yang optimal, untuk menganalisis alokasi pengunaan input optimum dan untuk menganalisis perubahan harga input terhadap pola tanam optimal pada usahatani tanaman pangan. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di Kecamatan Kupang Timur yang merupakan sentra produksi tanaman pangan di Kabupaten Kupang. Pengumpulan data mengunakan teknik wawancara. Jumlah petani sampel seluruhnya berjumlah 40 orang. Untuk menganalisis pola tanam yang optimal dengan mengunakan analisis proggramasi linear dengan program komputer yakni POM. Hasil penelitian menunjukan : (1) analisa biaya produksi aktual dari 6 pola tanam yang dilakukan petani tanaman pangan maka pola tanam I (jagung-jagung) yang mempunyai tingkat biaya produksi tertinggi yakni sebesar Rp. 2.761.849,09. Sedangkan pola tanam yang memiliki biaya produksi terendah yakni pola tanam VI (kacang tanah-kacang tanah) dengan tingkat biaya produksi sebesar Rp.1.127.898,65.(2) analisa biaya pendapatan dari 6 pola tanam maka pola usahatani III (jagung-kacang tanah) yang mempunyai tingkat pendapatan tertinggi pada kondisi optimal yakni sebesar Rp.4.783.193,36. Sedangkan pola tanam yang memiliki pendapatan terendah yakni pola tanam I (jagung-jagung) dengan tingkat pendapatan sebesar Rp. 2.667.025,03. (3) dari analisis optimasi, dapat diketahui aktivitas yang muncul pada pola tanam optimal yakni jagung pola tanam II musim I (JGPTIIMTI), kacang hijau pola tanam V musim I (KHPTVMTI), kacang tanah pola tanam VI musim I (KTPTVIMTI), jagung pola tanam I musim II (JPTIMTII), kacang tanah pola tanam III musim II (KTPTIIIMTII) dan kacang hijau pola tanam IV musim II (KHPTIVMTII). Dari ke – 6 aktivitas tersebut pada kondisi optimal akan memberikan biaya minimum sebesar Rp. 2.234.704,00.(4) hasil analisis dapat diketahui bahwa produksi yang diperoleh masih dalam keadaan terbatas. Selanjutnya lahan, tenaga kerja dan modal merupakan sumber daya yang masih berlebih atau longgar. Sedangkan sumber daya air telah habis digunakan meskipun apabila dilakukan penambahan air tidak akan mengubah biaya produksi. (5) hasil analisis sensivitas secara parsial maupun secara simultan sampai tingkat perubahan 15 %, ternyata pola usahatani optimal tidak sensitif terhadap perubahan harga benih, perubahan harga pupuk, perubahan harga pestisida, perubahan harga zat perangsang dan perubahan harga bahan bakar.

Research conducted in the location of this artesian well Kabupaten Kupang East Nusa Tenggara. Goal of this research is to analyze the costs of production and farmers' income, to assess the optimal planting patterns, to analyze the optimum allocation and use of inputs to analyze the price changes of the input pattern farm in the optimal planting of food crops. Regional research determined deliberately (purposively) that is in the Eastern District of Kupang which is a center of production of food crops in the Regency Kupang. Collecting data using interview techniques. Number of farmers amounted to sample all 40 people. To analyze the optimal planting pattern with linear programming analysis using a computer program with the POM. Research results showed: (1) analysis of actual production costs of 6 patterns of farmers planting the crops and the planting pattern I (corn-corn) that have the highest level of production cost of Rp. 2.761.849,09. Meanwhile, the planting pattern, which has the lowest production cost of the planting pattern VI (peanut-peanut) with the level of production cost Rp.1.127.898, 65 (2) cost analysis of the income of 6 planting pattern then pattern usahatani III (maize-peanut land) that have the highest income level in the optimal condition of Rp.4.783.193, 36. Meanwhile, the planting pattern, which has the lowest income of the planting pattern I (maize-maize) with the income level of Rp. 2,667,025.03. (3) optimization of the analysis, known activities that may appear on the pattern that is optimal planting pattern of corn planting season II I (JGPTIIMTI), mung bean planting pattern in V I (KHPTVMTI), peanut planting pattern VI season I (KTPTVIMTI), maize I season the planting pattern II (JPTIMTII), peanut planting pattern III season II (KTPTIIIMTII) and mung bean planting IV seasonal pattern II (KHPTIVMTII). From to - 6 at the event will provide optimal conditions the minimum cost of Rp. 2,234,704.00. (4) analysis results can be obtained that the production is still in limited circumstances. Further land, labor, and capital is a resource that is excessive or loose. While water resources have been exhausted when used even made the addition of water will not change the cost of production. (5) analysis of partial sensivitas and simultaneously up to 15% level changes, the optimal pattern usahatani not sensitive to changes in the price of seeds, fertilizer price changes, changes in pesticide prices, price changes and changes in oxygen stimulation fuel prices.

Kata Kunci : Biaya produksi,Tanaman pangan,Sumur bor,Kabupaten Kupang


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.