Pertumbuhan PDRB per kapita dan ketimpangan antar kabupaten-kota di Provinsi Kalimantan Selatan, 1994-2005
ARIFIN, Mochammad Zainal, Dr. Budiono Sri Handoko, M.A
2008 | Tesis | S2 Magister Ekonomika PembangunanTujuan penelitian ini adalah untuk mengamati dampak otonomi daerah terhadap pola dan struktur pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan periode sebelum dan sesudah otonomi daerah, menganalisis ketimpangan antarkabupaten/kota dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan PDRB per kapita kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan periode 1994-2005. Data berasal dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan dan website www.djkp.depkeu.go.id. Dengan menggunakan alat analisis Tipologi Klassen, Indeks Williamson dan pendekatan Random Effect, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa otonomi daerah menimbulkan dampak terhadap pola dan struktur pertumbuhan ekonomi antarkabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarmasin pada periode sebelum otonomi daerah termasuk daerah maju tapi tertekan menjadi daerah berkembang cepat sesudah otonomi daerah, Kabupaten Kotabaru periode sebelum otonomi daerah masuk pada daerah maju dan cepat tumbuh menjadi daerah maju tapi tertekan pada periode sesudah otonomi daerah. Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebelum otonomi daerah masuk pada daerah relatif tertinggal menjadi daerah berkembang cepat pada periode sesudah otonomi daerah. Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Hulu Sungai Utara pada periode sebelum otonomi daerah masuk daerah berkembang cepat menjadi daerah maju dan cepat tumbuh sesudah otonomi daerah. Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tapin tidak mengalami perubahan. Perhitungan indeks Williamson menunjukkan indeks yang berfluktuasi antara 0,491 sampai dengan 0,343 dengan trend yang menurun pada periode sebelum otonomi daerah dan antara 0,337 sampai dengan 0,362 dengan trend yang meningkat pada periode sesudah otonomi daerah. Hal ini memberikan indikasi bahwa pemerataan pembangunan pada periode sebelum otonomi daerah relatif lebih baik. Variabel investasi swasta PMDN, modal manusia dan sumbangan sektor primer positif dan signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan PDRB per kapita.
The aims this research to observe regional outonomy impact to pattern and growth economic structure South Kalimantan Province before and after regional outonomy period, to analyze income inequality and to analyze factors influencing growth of GRDP per capita in South Kalimantan Province. In this research we used secondary data from 10 regency/town in South Kalimantan Province during 1994 until 2005 which is provided by Statistic Center Bureau of South Kalimantan Province and website www.djkp.go.id by internet. By using Klassen Typologi, Williamson index and random effect approach, the result of this research indicates that regional outonomy generate impact to pattern and economic growth structure regency/town in South Kalimantan Province. Tanah Laut and Banjarmasin regency including advance region but depress at before regional outonomy to become grows quickly after regional outonomy. Kotabaru regency including advance and quickly grows region at before regional outonomy to become advance but depress region at after regional outonomy. Banjar, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah regency to including relatively lag region at before regional outonomy to become grow quickly region at after regional outonomy. Tabalong and Hulu Sungai Utara regency to including grow quickly region at before regional outonomy to become advance and quickly grows region at after regional outonomy. Barito Kuala and Tapin regency doesn,t experience alteration. Williamson index calculation shows fluctuation index between 0,491 up to 0,343 with trend which decline at before regional outonomy period and between 0,337 up to 0,362 with trend is increasing at after regional outonomy periode. This thing gives indication that development averaging better at before regional outonomy. Investment PMDN variable, human capital variable and share of primary sector in GRDP variable, positif and significant in influencing growth of GRDP per capita.
Kata Kunci : Pertumbuhan ekonomi, Otonomi Daerah, Modal Manusia, Investasi swasta PMDN dan Sumbangan Sektor Primer, Economic Growth, Regional Outonomy, Investment PMDN, Human Capital, and Share of Primary Sector