Faktor-faktor yang berhubungan dengan osteoporosis tingkat lanjut pada wanita pasca menopause di poliklinik geriatri RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta
KORAAG, Meiske Elizabeth, dr. I. Dewa P. Pramantara S., Sp.PD(K). Ger
2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang : Osteoporosis merupakan suatu penyakit yang asimptomatik (silent disease) yang banyak diderita oleh karena usia yang semakin bertambah. Di Indonesia, hasil analisis data risiko osteoporosis tahun 2005 menunjukkan prevalensi osteopenia sebesar 41,7% dan prevalensi osteoporosis sebesar 10,3%. Wanita lebih berisiko mengalami penurunan kepadatan tulang lebih cepat di awal menopause dan berisiko mengalami fraktur tulang pinggul. Osteoporosis pasca menopause dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut dikelompokkan dalam faktor risiko yang tidak dapat dikontrol/alamiah dan faktor risiko yang dapat dikontrol/perilaku. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian osteoporosis pada wanita pasca menopause di Poliklinik Geriatri RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Metode penelitian : Rancangan penelitian kasus kontrol tanpa matching. Subyek penelitian adalah wanita menopause yang berumur 50-80 tahun yang berkunjung di Poliklinik Geriatri RSUP. Dr. Sardjito dan bertempat tinggal di Provinsi D.I. Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling dengan jenis consecutive sampling. Variabel terikat adalah osteporosis pasca menopause sedangkan variabel bebas adalah umur, lama menopause, indeks massa tubuh (IMT), asupan kalsium, asupan vitamin D, konsumsi tablet kalsium dan/atau vitamin D, konsumsi kopi, riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal dan aktivitas fisik. Alat ukur dalam penelitian antara lain : Ultrasound Calcaneus untuk mengukur densitas tulang calcaneus, timbangan berat badan, Microtoise dan kuesioner. Hasil penelitian : Faktor yang berhubungan dengan kejadian osteoporosis di Poliklinik Geriatri RSUP. Dr. Sardjito berdasarkan analisis multivariabel adalah umur 70-80 tahun OR=18,93 dan tidak mengkonsumsi tablet kalsium dan/atau vitamin D OR=2,51 (95%CI=1,06-5,89). Faktor yang berhubungan dengan osteoporosis bardasarkan analisis bivariabel adalah berumur 70-80 tahun OR=23,53 (95%CI=2,78-198,49), tidak mengkonsumsi tablet kalsium dan/atau vitamin D OR=2,62 (95%CI=1,21-5,66), mengkonsumsi kopi OR=2,28 (95%CI=1,05-4,87) dan aktivitas fisik yang tidak tinggi OR=4,58 (95%CI=1,81-11,58). Sedangkan lama menopause secara klinis berhubungan dengan osteoporosis OR=7,44 (95%CI=0,86-63,97). Kesimpulan : Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian osteoporosis di Poliklinik Geriatri RSUP. Dr. Sardjito adalah berumur 70-80 tahun dan tidak mengkonsumsi tablet kalsium dan/atau vitamin D.
Background: Osteoporosis is a silent disease commonly encountered in old age. In Indonesia the result of data analysis on risk of osteoporosis 2005 showed that the prevalence of osteopenia was 41.7% and osteoporosis was 10.3%. Women have higher risk for less bone density at the beginning of menopause and hip bone fracture. Osteoporosis post menopause is effected by many factors, i.e. uncontrollable/natural risk factors and controllable/behavioral risk factors. Objective: To identify factors related to the prevalence of osteoporosis among post menopause women at Geriatric Polyclinic of Dr. Sardjito Hospital. Method: The study used case control without matching design. Subject of the study were menopause women of 50 – 80 years old visiting Geriatric Polyclinic of Dr. Sardjito Hospital and living at Yogyakarta Special Territory. Sampling used non probability with consecutive sampling technique. The dependent variable was osteoporosis post menopause whereas the independent variables were age, duration of menopause, body mass index, intake of calcium and vitamin, non consumption of calcium and/or vitamin D tablets, coffee, frequency of consumption of coffe, history of use of hormonal contraception method and physical activities. Measurement tools of the study consisted of calcaneus ultrasound to measure calcaneus bone density, weight scale, microtoise and questionnaires. Result: Factors related to the prevalence of osteoporosis at Geriatric Polyclinic of Dr. Sardjito Hospital based on multivariable analysis were age of 70-80 years OR=18,93 (95%CI=2.19-163.18) and non consumption of calcium and/or vitamin D tablets OR=2.51 (95%CI=1.06-5.89) and based on bivariable analysis were age of 70–80 years OR=23.53 (95%CI=2.78– 198.49), non consumption of calcium and/or vitamin D tablets OR=2.62 (95%CI=1.21–5.66), consumption of coffee OR=2.28 (95%CI=1.05 – 4.87) and low physical activities OR=4.58 (95%CI=1.81–11.58). Duration of menopause related to the prevalence of osteoporosis based on clinical interpretation OR=7,44 (95%CI=0,86-63,97). Conclusion: Factors most related to the prevalence of osteoporosis at Geriatric Polyclinic of Dr. Sardjito Hospital were age of 70-80 years and non consumption of calcium and/or vitamin D tablets.
Kata Kunci : Osteoporosis,Pasca menopause,Faktor risiko,Ultrasound calcaneus, osteoporosis post menopause, risk factors, calcaneus ultrasound