Perbandingan morbidit pemberian makan dini dibandingkan makan lambat pasca operasi ginekologi dengan anestesi umum
VIRAHAJU, Mahindria Vici, Dr. Rukmono S., M.Kes., Sp.OG(K)
2008 | Tesis | S2 PPDS I - Obstetri dan GinekologiLatar Belakang: Pola diet pasca operasi ginekologi dengan anestesi umum masih kontroversial. Pengaruh pemberian makan dini atau makan lambat terhadap kejadian kembung, mual, dan muntah masih diperdebatkan. Tujuan: Penelitian dilakukan untuk membandingkan kejadian gangguan gastrointestinal-yaitu mual, muntah dan kembung akibat pemberian makan dini dibandingkan makan lambat, pasca operasi ginekologi dengan anestesi umum. Rancangan Penelitian: Uji acak terkendali Cara Penelitian: Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Sardjito, Wonosari, Wonosobo, dan Banjarnegara, periode bulan Juli sampai Desember 2007. Sejumlah 114 wanita yang menjalani operasi ginekologi dengan anestesi umum serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diikutsertakan dalam penelitian. Subyek penelitian secara acak dibagi menjadi kelompok makan dini (perlakuan) dan lambat (kontrol) setelah bising usus terdengar. Luaran utama adalah kejadian mual, muntah, dan kembung. Analisis statistik yang digunakan adalah student test, chi-square, dan regresi logistik. Hasil: Kejadian mual dan muntah pada kelompok perlakuan vs kontrol berturut-turut adalah 7,0% dan 5,3% vs 14.0% dan 8,8%. Risiko relatif kejadian muntah dan muntah adalah 0,50 (95% CI 0,16-1,57) dan 0,60 (95% CI 0,15-2,39). Analisis regresi logistik menunjukkan mual dan muntah terutama dipengaruhi lama operasi, dengan OR 4,7 (95% CI 1,07-21,38) dan 10,96 (95% CI 1,13- 105,79). Simpulan: Pemberian makan dini pasca operasi ginekologi tidak meningkatkan kejadian mual, muntah, dan kembung, kondisi tersebut dipengaruhi oleh lama operasi
Background: Dietary management after major surgery under general anesthesia concerning early or delayed feeding is still controversy. Its effect on gastrointestinal symptoms, such as meteorismus, nausea, vomiting, and ileus are still debatable. Objective: This study was carried out to compare early with delayed feeding after major gynecology surgery under general anesthesia in terms of gastrointestinal symptoms, such as meteorismus, nausea, and vomiting. Study design: Randomized control trial Methods: The study was undertaken at Sardjito, Wonosari, Wonosobo, and Banjarnegara hospitals during the period of July to December 2007. A total of 114 women undergoing major gynecological operation under general anesthesia and meeting the inclusion and exclusion criteria were recruited. They were randomly allocated to early (exposed) and delayed feeding (control) groups after bowel sound were detected. Nausea, vomiting, and abdominal distension were main outcomes. Student-t, chi-square and logistic regression tests are used for statistical analysis in this study Results: The occurrence of nausea and vomiting in the exposed vs in the control groups were 7.0% and 5.3% vs 14.0% and 8.8 % respectively. The relative risk for nausea was 0.50 (95% CI 0,16- 1,57) and for vomiting was 0.60 (95% CI 0,15-2,39). Logistic regression analysis, however, showed that nausea and vomiting were influenced mostly by duration of operation with the OR 4.7 (95% CI 1,07-21,38) and 10.96 (95% CI 1,13-105,79) respectively. Conclusion: Early compared with delyed feeding after major gynecologic surgery do not increase the ocurrence of, nausea, vomiting and abdominal distension but these are influence by duration of operation
Kata Kunci : Makan dini,Makan lambat,Mual muntah,Kembung,early and delayed feeding, nausea, vomiting and abdominal distension