Hubungan Risiko Gizi dengan Asupan Zat Gizi dan Status Gizi pada Penderita Kanker Rawat Inap di RSUP DR. Mohammad Hoesin Palembang
YENITA, dr. Johan Kurnianda, SpPD-KHOM
2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang : Pada tahap awal sering diketahui adanya penurunan berat badan yang penyebabnya diduga terjadi akibat asupan kalori rendah dan meningkatnya kebutuhan energi yang akhirnya menyebabkan malnutrisi pada penderita kanker. Deteksi dini untuk mengetahui masalah gizi pada pasien kanker perlu dilakukan skrining, sehingga terapi gizi dengan dukungan nutrisi dan modifikasi diet yang tepat dapat memaksimalkan asupan zat gizi dan dapat meningkatkan status gizi serta kualitas hidup bagi penderita kanker. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan risiko gizi dengan asupan zat gizi dan status gizi pada pasien kanker yang dirawat di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang. Metode penelitian : Jenis penelitian adalah penelitian observasional dengan rancangan studi kohort prospektif. Dalam penelitian ini kelompok yang telah memenuhi kriteria inklusi dilakukan skrining gizi pada awal pasien masuk rumah sakit (1X24 jam) yang menggunakan PG-SGA untuk mengidentifikasi masalah gizi pada pasien kanker, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang ada risiko gizi dan kelompok yang tidak ada risiko gizi. Pada ke 2 kelompok tersebut dilakukan analisis asupan zat gizi yang berasal dari konsumsi makanan rumah sakit dan dari luar rumah sakit selama 2 minggu perawatan dengan menggunakan visual comstok dan food record. Untuk penilaian status gizi pada subjek penelitian dilakukan pengukuran secara ontropometri. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara risiko gizi dengan asupan energi dan protein p<0,05 . Hasil uji regresi logistik terhadap status gizi yang dilihat berdasarkan perubahan berat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara risiko gizi dengan perubahan berat badan, pasien yang ada risiko gizi memberikan peluang turunnya berat badan 7,016 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien yang tidak ada risiko gizi ( 95%CI 2,896-16,997). Pasien yang ada risiko gizi memberikan peluang 3 kali lebih besar berstatus gizi kurang dibandingkan yang tidak ada risiko gizi ( 95%CI 1,902-4,891) berdasarkan IMT. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara yang ada risiko gizi dengan asupan zat gizi serta berpeluang untuk terjadinya penurunan berat badan dan status gizi berdasarkan IMT, LILA.
Background: Weight loss is commonly detected among cancer patients in their early stages. This presumably happens due to low calory intake and increasing energy requirements which finally lead to malnutrition in cancer patients. Early detection to identify nutrition problems of cancer patients is through screening so as to maximize nutrient intake through nutrition therapy and diet modification and to improve nutrition status as well as quality of life of cancer patients. Objective: The study aimed to identify the relationship between nutrition risk and nutrient intake and nutrition status of cancer patients hospitalized at Dr. M. Hoesin Hospital of Palembang. Method: The study was observational with prospective cohort study design. In this study the group that had fulfilled inclusion criteria were screened during their early hospitalization (1 x 24 hours) using patientgenerated subjective global assessment score to identify their nutrition problem. Next, the group was divided into 2 smaller groups consisting of one group with nutrition risk and another group without nutrition risk. Analysis of nutrient intake obtained from foods provided by the hospital and outside the hospital was made to the two groups within 2 weeks of hospitalization using visual comstock and food record. Anthropometric measurement was made to find out nutrition status of the subject of the study. Result: The result of the study showed that there was significant relationship between risk of nutrition and intake of energy and protein with p<0,05. The result of logistic regression test to nutrition status based on weight changes indicated that there was significant relationship between risk of nutrition and weight changes; patients with risk of nutrition had 7.016 times greater probability for weight loss than those without risk of nutrition (95% CI 2.896-16.997). Patients with risk of nutrition had 3 times greater probability for malnutrition than those without risk of nutrition (95% CI 1.902 – 4.891) based on mass body index). Conclusion: There was significant relationship between risk of nutrition and nutrient intake among cancer patients and there was greater probability for weight loss and decreasing nutrition status based on mass body index and arm circumference.
Kata Kunci : Resiko Gizi,Asupan Gizi,Status Gizi,Kanker,PG,SGA, Cancer, PG-SGA, Nutrient intake, Nutrition status