Laporkan Masalah

Diplomasi publik Amerika Serikat di Indonesia pasca peristiwa 11 September 2001

CAHYANINGTYAS, June, Drs. Djoko Moerdiyanto, MA

2007 | Tesis | S2 Pengkajian Amerika

Penelitian ini bertujuan untuk memahami arti penting Indonesia dalam hubungan luar negeri Amerika Serikat; memetakan instrumen yang digunakan dalam termin diplomasi publik Amerika Serikat di Indonesia; serta memahami peran diplomasi publik dalam asset manajemen citra yang mendukung kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Indonesia, khususnya berkenaan dengan kampanye Perang Melawan Terorisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis Bourdieu dengan berpijak pada asumsi bahwa diplomasi publik merupakan ranah perjuangan bagi pemerintah maupun aktor-aktor non-pemerintahan; masing-masing terlibat dan dilibatkan dalam sebuah pergumulan wacana dan pertaruhan modal. Selanjutnya dengan mengembangkan peran habitus bagi konstruksi persepsi dan tindakan yang melahirkan agency, penelitian ini diarahkan untuk mencari tahu legitimasi yang diberikan publik Indonesia terhadap kegiatan diplomasi publik AS di Indonesia pada khususnya dan kebijakan luar negeri AS melawan terorisme pada umumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diplomasi publik AS tidak legitim, karena adanya kesenjangan inisiatif moralistik dalam tindakan diplomasi publik dengan inisiatif unilateralis dalam tindakan kebijakan luar negeri AS. Ketidaklegitiman tersebut tergambar dari memudarnya citra Amerika di Indonesia, serangan terhadap aset ataupun produk yang berasosiasi dengan label Amerika, serta bentuk-bentuk protes dan demonstrasi yang memuncak pada saat kedatangan Presiden George Walker Bush, Jr ke Indonesia pada akhir 2006.

The study is aimed to find out the importance of Indonesia in United State’s foreign relations, to draw the instruments being used in United States’ public diplomacy maintained in Indonesia as much as to understand the role of public diplomacy in Indonesia, in supporting the war on terrorism campaigning in particular. The study utilizes Bourdeusian constructivist approach based on the assumption that public diplomacy is a site of contestation (field) for government agents as well as nongovernment agents; each is being involved in discursive practice and capital gambit. Furthermore, proposing the active role of the agents through disposition out of the habitus, the study is designed to find out legitimacy of its execution through the analysis of Indonesian public responses at United States’ public diplomacy in particular and foreign policy in combating terrorism at large. The study shows that American public diplomacy is deemed illegitimate, since there is a discrepancy between moralistic tone of public diplomacy and unilateralist flaunt in United States’ foreign policy. The spoils confirmed by the diminishing of American image in Indonesia, the attack of American assets or labels, and other kind of protests and demonstrations climax at time of George Walker Bush, Jr’s approach to Indonesia at the end of 2006.

Kata Kunci : Diplomasi Publik,Amerika Serikat dan Indonesia,Terorisme, public diplomacy, habitus, field, disposition, foreign policy


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.