Laporkan Masalah

Perilaku pencarian pengobatan terhadap infeksi menular seksual dan HIV-AIDS pada perempuan pekerja seks jalanan di Kota Jayapura

RAMANDEY, Susana, dr. Ova Emilia, M.Med.,SpOG.,PhD

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kes. Ibu dan Anak-Ke

Latar Belakang : Infeksi menular seksual merupakan salah satu penyebab penyakit utama di dunia dan memiliki konsekuensi kesehatan, sosial dan ekonomi yang cukup luas. WHO memperkirakan 350 juta kasus baru IMS setiap tahun dinegara berkembang sedangkan infeksi HIV setiap hari 14.000 kasus baru. Prevalensi IMS di Indonesia cukup tinggi, sementara prevalensi HIV pada pekerja seks wanita tertinggi di Provinsi Papua (Merauke 26,5%), Riau 8% dan Jawa Barat 5,5%. Perilaku pencarian pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor pendorong. Pencarian pelayanan kesehatan ditentukan oleh kebutuhan yang dirasakan untuk berobat atau tidak, disertai pula dengan kemauan dan kemampuan untuk membayar dapatlah dikatakan tercapai effectif demand. Kasus IMS pada perempuan pekerja seks jalanan (PPSJ) dikota Jayapura cukup tinggi, namun belum semuanya yang berperilaku baik dalam upaya pencarian pengobatan. Hingga saat ini belum diketahui faktor-faktor apa yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan PPSJ di kota Jayapura. Tujuan: Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan terhadap infeksi menular seksual dan HIV-AIDS pada perempuan pekerja seks jalanan (PPSJ) di kota Jayapura. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan crosssectional menggunakan metode kuantitatif dilengkapi metode kualitatif. Subyek penelitian adalah Pekerja seks jalanan yang mengalami gejala IMS dengan besar sampel 52 orang. Analisis data kuantitatif, menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis data kualitatif dengan metode thematic analisis. Hasil : Faktor prediposisi :pengetahuan dan sikap merupakan faktor yang berhubungan terhadap perilaku pencarian pengobatan pada PPSJ kefasilitas kesehatan (P<0,05). Faktor pemungkin : jarak dan penghasilan merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan PPSJ, (P<0,05). Faktor penguat : Kunjungan pendampingan merupakan faktor yang berhubungan terhadap perilaku pencarian pengobatan PPSJ kefasilitas kesehatan, (P=0,000). Uji logistik regresi terhadap lima variabel potensial diperoleh dua variabel yaitu penghasilan perhari PPSJ, POR =10,191 (95% CI 1,057-98,266) dengan P=0,045 dan kunjungan pendampingan POR = 62,025 (95% CI 5,966 – 644,788) dengan P= 0,001. Kesimpulan : Penghasilan perhari PPSJ dan kunjungan pendampingan merupakan variabel prediktor terhadap perilaku pencarian pengobatan pada PPSJ di kota Jayapura.

Background : Sexually transmitted infection (STI) is one of the most manly diseases which has not only medical consequences but also social and economic effect. WHO estimation of STI incidence approximately 350 million every year in developing country, mean while HIV incidence 14.000 cases each day. Prevalence of STI at Indonesia is high, while HIV prevalence on sexual worker at Papua Province is the highest number (Merauke 26,5 percent), Riau in the second (8 percent) and west Java with 5,5 percent. The number STI on sexual women street at Jayapura city is higher, but not all these women have good health seeking behavior. Based on theoritist there are 3 factors influence health seeking behavior : predisposing factor, enabling factor and reinforcing factor. Health seeking behavior based on need medical treatment or not, and also willingness and ability to pay until reach effective demand. Until now, there’s no identification which factors are influence health seeking behavior on sexual women street at Jayapura city. Objective : To identify factors related to health seeking behavior based on STI and HIV-AIDS in sexual women street at Jayapura city. Method : Design of this research is analytical study with cross-sectional analysis, using both quantitative which is supported by qualitative method. Subjects of this research are sexual women street who have STI symptoms. From those criterion, we have 52 sample. Quantitative data using univariate, bivariate, and multivariate analysis. Qualitative data used thematic analysis method. Results : Predisposing factors are knowledge and attitude related to health seeking behavior on sexual women street to the health facilities (P<0.05). Enabling factors are distance and income related to health seeking behavior on sexual women street (P<0.05). Reinforcing : factors is assistance visit related to health seeking behavior on sexual women street to health facilities. Regression Logistic test to these five potential variables resulting two significant variables. These significant variable are income per day on sexual women street, POR=10.191 (95%CI1.057-98266) with P=0.045, and assistance visit POR=62.025 (95%CI 5.966-644.788) with P=0.001. Conclusion : Income per day and assistance visit are predicting variables to see health seeking behavior on sexual women street at Jayapura city.

Kata Kunci : Perilaku Pencarian Pengobatan,Pekerja Seks Jalanan,Infeksi Menular Seksual, Health seeking behavior, STI & HIV-AIDS sexual women street


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.