Luka derajat 3 kepala dengan perdarahan dari lubang hidung, mulut dan telinga kaitannya pada kesimpulan Visum et Repertum korban mati
RUSMAN, Andri Andrian, dr. IBG. Surya Putra Pidada, Sp.F
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinis (Kedokteran Forensik)Pelayanan Visum et Repertum (VeR) korban mati dibuat untuk kepentingan proses peradilan. VeR sebagai pengganti barang bukti harus mempunyai kualitas yang baik, diantaranya pada penentuan kualifikasi luka di kesimpulan VeR. Dalam penelitian ini, kualifikasi luka berat/luka derajat 3 pada cedera kepala korban mati berdasarkan tanda perdarahan dari lubang hidung, mulut dan telinga menjadikan salah satu cara diagnosis yang mudah diterapkan karena penilaian tanda perdarahan tersebut lebih mudah dan cepat. Tujuan penelitian adalah membuktikan adanya kerusakan fatal di dalam kepala pada otopsi korban tindak kekerasan mekanik pada cedera kepala dengan perdarahan dari lubang hidung mulut dan telinga. Penelitian ini menggunakan rancangan uji diagnostik cross sectional study yang dilakukan secara bebas dan tersamar. Penampilan tanda perdarahan dari lubang hidung, mulut dan telinga dipakai sebagai penentuan kualifikasi luka untuk diagnosis cedera kepala dibandingkan terhadap otopsi yaitu pembukaan kepala sebagai baku emas. Subyek penelitian adalah korban meninggal akibat tindak kekerasan mekanik yang diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pada pemeriksaan pembukaan kepala, diidentifikasi adanya luka yang fatal akibat kekerasan mekanik pada kepala. Kualifikasi luka ditentukan berdasarkan keadaan luka pada kepala dengan menggunakan rumusan pasal 351, 352, dan 90 KUHP. Sensitivitas, spesifisitas, akurasi, nilai ramal positif, nilai ramal negatif dan likelihood ratio dihitung dengan tabel 2x2. Analisis kurva Receiver Operating Characteristics (ROC) dilakukan menggunakan program komputer. Dilakukan penelitian terhadap 48 subyek, dengan variabel tergantung adalah kualifikasi luka pada kesimpulan Visum et Repertum dan variabel tidak tergantung adalah perdarahan keluar dari lubang hidung, mulut dan telinga. Diharapkan dari penelitian ini akan didapatkan variabel tidak tergantung mempunyai kontribusi yang tinggi untuk menentukan kualifikasi luka cedera kepala pada kesimpulan Visum et Repertum dan nantinya merupakan cara diagnosis cedera kepala berat/luka derajat 3. Teknik analisa yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah uji tindependent dan bila data tidak berdistribusi normal dipergunakan uji Mann-Whitney. Signifikansi hasil ditetapkan bila p<0.05 dengan interval kepercayaan 95%.
Visum et Repertum (VeR) service for died victim is made for ‘pro justice’ process. VeR as a trace evidence must have a good quality, such as in the qualification’s identification of injury in VeR conclusion. On this research severe head injury/third level head injury of died victim based on hemorrhage indication from nose, mouth and ear become one of diagnosis ways which is easy to be implemented because those hemorrhage indications are easier and faster. The purpose of this research is to proof fatal injury’s existence inside the head on mechanical violence’s victim autopsy, with head injury by hemorrhage indication from nose, mouth and ear. This research uses diagnostic test design cross sectional study which is done in freely and vaguely. The appearance of hemorrhage indication from nose, mouth and ear used as wound qualification’s identification for head injury diagnosis compared to the autopsy as a gold standard. The research’s specimens is died victims by mechanical violence in head. Wound’s qualification was identified based on head wound’s condition by using pasal 351, 352 and 90 KUHP. The clinical sensitivity, specificity, diagnostic accuracy, positive and negative predictive values and likelihood ratio are calculated by 2x2 tables. Receiver Operating Characteristic (ROC) curve analysis done by computerize program. The research is done to forty eight specimens, with qualification of injury on VeR conclusion as the dependent variable and nose, mouth and ear hemorrhage as the independent variable. It is expected from this research that the independent variable has a high contribution in identifying head injury’s qualification on VeR conclusion and later become severe head injury/third level head injury diagnosis way. Analysis technique used to perform the research’s hypothesis is t-independent test and if the data have not normal distribution, it used Mann-Whitney test. The result signification identified by p value < 0.05 and confidence interval 95%.
Kata Kunci : Kedokteran Forensik,Visum et Repertum,Cedera Kepala,Luka Berat/Derajat 3, Visum et Repertum, qualification of severe injury/third level injury, head injury, nose, mouth and ear hemorrhage, diagnostic test