Pesantren dan pengembangan masyarakat lokal :: Studi tentang Pondok Pesantren Maslakul Huda Kabupaten Pati
SAIFUDDIN, Prof.Dr. Sunyoto Usman
2006 | Tesis | S2 SosiologiPesantren adalah satu dari sekian lembaga berbasis agama yang mencoba mengumandangkan bahwa agama merupakan aspek penting dari setiap tindakan manusia. Pemaknaaan simbol-simbol agama, hingga aktifitas-aktifitas sosial yang bernafaskan agama merupakan cerminan bahwa spirit agama memepunyai pengaruh yang sangat signifikan dalam kehidupan bermasyarakat. Jika pesantren dianggap sebagai salah satu lembaga pendidikan agama (tafaqquh fi addin), maka segala aktifitasnya yang berkaitan dengan pengembangan lembaga maupun masyarakat adalah merupakan bagian dari sebuah proses pembelajaran baik untuk para santri, maupun untuk masyarakat pada umumnya. Program- program yang berkaitan dengan pengembangan pesantren dan masyarakat yang dilakukan oleh PPMH adalah sebuah contoh nyata sekaligus bukti, bahwa sinergi antara spirit agama dan profesionalisme merupakan sebuah kekuatan besar dalam proses pengembangan masyarakat. Penelitian ini akan mengurai bagaimana kemandirian, kebersamaan, dan saling percaya (mutual trust) dalam bingkai dakwah pembangunan tersebut akan dikembangkan dalam sebuah ikatan sosial. Proses penguatan nilai-nilai modal sosial yang dilakukan oleh BPPM-PMH ini didasari oleh spirit kemandirian dan kebersamaan yang diturunkan dari pemaknaan sebuah ajaran agama. Pelaksanaan nilai kemandirian dan kebersamaan itu meliputi 1). meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kelompok. 2). menggali potensi sumber daya dalam masyarakat. 3). menghidupkan dan membangun kembali hubungan sosial, dan 4). membangun jaringan bersama antar institusi. Dari program-program ini setidaknya PPMH dapat mewujudkan misi besarnya, yaitu mengembalikan pesantren pada jati diri yang sesungguhnya, yakni memebangun kembali hubungan pesantren dengan masyarakat. Jadi dengan demikian penguatan modal sosial yang dilakukan oleh BPPM-PMH di dalam masyarakat adalah sebuah upaya membangun sinergi antara pesantren Maslakul Huda dan masyarakat, sehingga terwujud jargon pesantren dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Pesantren is one of religion based institutions that tries to announce that religion is an important aspect of every human behavior. From interpretation of religion symbols, to religious-oriented social activities is a reflection that religious spirit has significant influence in the social life. If pesantren is considered as one of religious educational institutions, any activity relating to the development of institution or society is part of learning process for both the student (santri) and society in general. Programs relating to pesantren and community development done by PPMH are the real examples and proofs that is a synergy between religious spirit and professionalism is a big power in the process of community development. This research will describe how autonomy, togetherness and mutual trust in the frame of religious proselytizing development will be developed in a social bound. The process of reinforcement social capital values done by BPPM-PMH is based on autonomy and togetherness spirits that are derived from interpreting religion text. The implementation of autonomy and togetherness values includes 1). increasing society participation in groups. 2). exploring resources potential in society. 3). reviving and rebuilding social relationship and 4). building a joint network inter institution. From these programs at least, PPMH can realize its big mission, i,e, restoring pesantren’s true identity which is rebuilding the relationship between pesantren and society. Therefore, the reinforcement of social capital done by BPPM-PMH in a society is an effort to build relationship between PPMH and society so that the jargon “pesantren is from, by, and for society can be realized in to reality.
Kata Kunci : Pesantren,Pengembangan Masyarakat,Pondok Pesantren, PPMH, Social capital, society