Morfologi Kota Sigli
FADILA, Amri, Ir. Sudaryono, M.Eng.,Ph.D
2006 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahSigli merupakan ibukota Kabupaten Pidie Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, terletak di Lintas Timur Sumatera, tepatnya di pesisir Selat Malaka, menjadi penghubung kota-kota diantara Banda Aceh menuju Medan, juga strategis sebagai hinterland ibukota provinsi, dimana perkembangannya secara umum dipengaruhi oleh kesejarahan. Pendekatan Morfologi berusaha menemukan pertumbuhan organisme untuk melihat awal terjadinya Kota Sigli, sehingga pemaknaan keberadaannya saat ini akan lebih menyeluruh, melalui perspektif kesejarahan yang melatar-belakanginya tanpa adanya pemisahan. Penelitian ini terdiri dari dua model analisis yang saling melengkapi. Pertama, analisis sinkronik dengan menggunakan ‘tissue analysis’ yang bertujuan mengamati kondisi sekarang dan menjelaskan bagaimana dihuni/digunakannya ruang-ruang kota dimaksud. Kedua, analisis diakronik dengan menggunakan ‘historical reading’ mengeksplorasi perkembangan kota melalui interpretasi fakta kesejarahan pada setiap tahap pembentukan ruang kota (evolusi gradual sejak awal tumbuhnya). Selanjutnya akan mendeskripsikan tipologi bentukan-bentukan ruang Kota Sigli dan unsur-unsur yang melatar-belakanginya, sehingga diketahui perubahan yang telah terjadi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dalam evolusinya Kota Sigli menjalar menampilkan ekspresi keruangan dalam perwujudan bentuk kipas (fan shaped cities) -dimana terdapat hambatan alamiah pada bagian utara oleh Selat Malaka- sehingga perkembangan cenderung ke arah lainnya. Hal dimaksud tercermin dari embrio Kota Sigli yang tumbuh -secara periodikal- menjadi sebuah organisme dan mengalami evolusi, secara umum di bagi atas 3 (tiga) periode amatan, yaitu Masa Kejayaan Kerajaan Aceh Poli/Pedir (1413-1873), Masa Kolonial (1874-1954) dan Masa Aman (1955-Sekarang). Klasifikasi ini dilakukan untuk melihat tipologikal dan morfologikal dari tiap elemen fisik unsur pembentuk Kota Sigli dari kerangka induksi bentukan-bentukan fisik kota secara menyeluruh. Kisi-kisi panduan yang digunakan meliputi; fungsi yang menonjol (komersial, pemerintahan, permukiman dan religius), ciri/karakter bangunan (style, tahun, kapling/blok dan infrastruktur) dan posisi serta kedudukannya dalam Kota Sigli. Beberapa temuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) telah terjadi transformasi fungsi yang ditunjukkan oleh evolusi dari elemen-elemen fisik Kota Sigli pada tiap-tiap periode perkembangannya; (2) tipologi bentukan ruang Kota Sigli merupakan susunan unit-unit fungsi dan unit-unit fisik spasial, yang memiliki karakter tertentu sesuai elemen-elemen dominannya; (3) secara morfologikal, pola ruang Kota Sigli melewati tahapan perkembangan struktur ruang yang dipengaruhi kekuasaan/pemerintahan dan secara alamiah didukung topografi kawasan; (4) faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi letak geografis, jaringan transportasi darat serta fungsi yang diemban Kota Sigli sebagai kota dagang, penyebaran agama Islam dan perlawanan Kolonial. Penelitian ini merekomendasikan studi morfologi lanjutan untuk mengkaji tipologi bentukan ruang Kota Sigli terkait penataan kota di masa mendatang
Sigli, the capital of Pidie region at Nanggroe Aceh Darussalam province, situated on East Sumatera Broadway, on Malaka Strait side precisely, connecting the cities amongst Banda Aceh to Medan, strategic also as the capital province hinterland –which its growth was influented by history. Morphology studied aims to searching for beginning of Sigli organism, so that the existing meanings should be comprehensive by integrated with historical perspective back-ground. The research included two analyzed models which complete each others. First, synchronic analyzing by tissue analysis which intend to look existing conditions and described how the urban spatial was used/occupied. Second, diachronic analyzing by historical readings to explore the growth by interpretated historical fact at each steps of urban spatial form (gradually evolution). The models -each others- should be described Sigli spatial form and back-ground things which be realized the change was happens. The research reveals that, around the evolutions, Sigli has fan shaped cities spatial expressed –which natural obstruction at north side by Malaka Strait so that the growth inclined to other directions. Its point out the Sigli embryo -in periodical growth- be an organism and take the evolution so forth, which classified in three periods, include Poli/Pedir Empire Period (1413-1873), Colonial Period (1874-1954) and Safety Period (1955 untill now). The classify to seem the comprehensive typological and morphological physical elements of urban form which categories; dominated functions (commercial, government, settlement and religy), building characters (style, age, block and infrastructure) and placement at territory of Sigli. Such research inventions are best described into the following sentences: 1) the function was transformed, it shows by evolution physical elements of Sigli about each periods; 2) typological of Sigli urban spatial is function and spatial physical units, evolved by specific character of dominant elements; 3) by morphological, the pattern of Sigli urban spatial forced by government and natural topography; 4) the affected factors is the geographic, transportation and functions as traditional trading city, spreading of Islam and Colonial resisted. The research recommends that next morphology study should explored the typology of Sigli urban form to future implementations.
Kata Kunci : Morfologi Kota,Fasilitas,Analisis SInkronik dan Diakronik, morphology, synchronic, diachronic, organism, evolution, dominant elements