Analyzing value innovation process application of blue ocean strategy in Danone's biskuat and milkuat
ALMAHENDRA, Rangga, Hani Handoko, Dr.,MBA
2006 | Tesis | Magister ManajemenSelama krisis ekonomi berlangsung, industri biskuit dan minuman ringan di Indonesia mengalami stagnasi, banyak perusahaan yang menderita kerugian. Tetapi pada tahun 1999, Danone Biscuit Indonesia meluncurkan produk inovatif dengan nama “Biskuat†yang diposisikan sebagai biskuit energi dengan harga terjangkau. Produk ini mengalami sukses yang luar biasa dan mampu merebut pasar dari industri yang berbeda seperti industri makanan ringan lain, industri susu dan supplemen/jamu untuk anak. Danone dianggap mengikuti logika strategi yang berbeda dengan mendefinisikan kembali asumsi yang membentuk batasan-batasan industri biscuit. Mengikuti kesuksesan Biskuat, Danone kemudian meluncurkan Milkuat, minuman susu dengan tambahan nutrisi, dan juga diposisikan sebagai minuman susu berenergi. Namun sayangnya Milkuat gagal menunjukkan kinerja yang memuaskan sebagaimana diharapkan. Riset terapan ini bertujuan untuk mengobservasi fenomena ini, melalui eksplorasi konsep Value Innovation pada kedua produk Danone, dengan merujuk pada rerangka kerja Blue Ocean Strategy. Tiga aspek Blue Ocean Strategy yang diobservasi dari riset ini adalah tingkat Value Divergence (analisis Kurva Nilai-Value Curve), Value Innovation Logic dan runutan strategis ide Blue Ocean. Kemampuan Danone dalam membentuk ruang pasar baru terilustrasi dari analisis kurva nilai (Value Curve). Biskuat memiliki deferensiasi yang unik dari rata-rata profil industri yag lebih menekankan ketersediaan, harga, kepraktisan dan rasa. Sementara Danone juga menambahkah dimensi fokus emosional melalui penyampaian pesan yang sangat kuat. Berdasarkan survey pada perusahaan, menunjukkan bahwa Danone memiliki kecenderungan kuat untuk mengadopsi logika value innovation, dan secara aktif focus untuk merebut pasar baru dengan menawarkan nilai superior baru pada pelanggan. Danone juga berusaha menjangkau pasar yang lebih luas bukan pada ceruk pasar tertentu, melalui produk bernutrisi tinggi dengan harga yang terjangkau. Dari dimensi ketiga, Biskuat mengisyaratkan keberhasilannya dalam mengkonstruksi model bisnis berdasar runutan strategis ide Blue Ocean. Sebaliknya, Milkuat menunjukkan hasil yang meragukan. Milkuat cenderung gagal dalam menawarkan nilai lebih pada konsumen dan juga gagal dalam mencapai target pembiayaan strategis menurut kriteria Blue Ocean Strategy
During economic crisis, biscuit and beverage business was supposed to be unattractive industry in Indonesia– most companies in the industry suffered from lost. But in 1999, Danone Biscuit Indonesia launched innovative product called Biskuat, which was positioned as an energy biscuit in affordable price. This product had achieved impressive profit, and acquired shares also from other snack industry, dairy industry and supplement for kids. Danone were considered following a different strategic logic, by redefining different assumption of boundaries in biscuit industry. Following prior success of Biskuat, Danone then introduced Milkuat, a dairy drink with added nutrients, which was also positioned as an energy milk beverage. But inexplicably, Milkuat’s performances showed discontented results; the profit was far under expected. This practical research aims to observe that phenomenon, through elucidation of the concept of value innovation in both Danone’s products using the frame work of Blue Ocean Strategy. Three aspects from Blue Ocean Strategy being observed in this research are Level of Value Divergence (Value Curve Analysis), Value Innovation Logic and Strategic Sequence of Blue Ocean Idea. Danone ability to create new uncontested market space is portrayed through the result of value curve analysis in which Biskuat has unique differentiation with industry’s average profile that more focusing on availability, price practicality, and taste. While Danone’s adds more on emotional focus through clear cut compelling tag line. Based on survey to the company, exemplifies that Danone’s manager have strong tendency for adopting value innovation logic, and proactively focus on capturing new mass market by offering fundamentally new and superior buyer value. Danone also insist to be more accessible to mass market rather than as niche player by offering exceptional value in nutritious strong products in attractive affordable price. From the third variable, Biskuat signals success to construct a robust business model by getting the strategic sequence of Blue Ocean Idea right. Otherwise, Milkuat exemplifies vague results. Milkuat offering likely failed to unlock exceptional utility and attaining target costing to create commercially viable blue ocean idea.
Kata Kunci : Value Innovation, Blue Ocean Strategy, Danone, Kurva Nilai, Value curve