Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran parameter fisiologis aspartat aminotransferase (AST), alkaline phosphatase (ALP), alanine aminotransferase (ALT) dan total protein plasma (TPP) pada anak kambing jantan dan betina selama periode menyusu. Dalam penelitian ini digunakan kambing Peranakan Ettawa (6 ekor jantan dan 4 ekor betina) yang berumur 3 sampai 60 hari, tidak cacat dan secara klinis sehat. Anak kambing tersebut lahir dari induk yang selama masa kebuntingan dan menyusui memiliki status kesehatan yang baik. Setelah kelahiran, anak bersama induknya dipelihara dalam kandang penelitian (kandang panggung) dan memperoleh pakan secara alamiah berupa susu induk secara ad libitum. Anak kambing dibiarkan bebas beraktifitas bersama induk, termasuk mengkonsumsi pakan padat yang disediakan untuk induknya. Seluruh hewan penelitian dipelihara di Nganggring, Girikerto, Turi, Sleman. Pada setiap hewan dilakukan pengambilan darah (5 ml) pada umur 3, 15, 30, dan 60 hari melalui vena jugularis. Darah ditampung dalam 2 tabung berantikoagulansia (tabung yang dilapisi EDTA untuk pemeriksaan hematologi dan tabung yang dilapisi heparin untuk analisis kimia darah). Plasma (untuk pemeriksaan kimia darah) dipisahkan dengan cara sentrifugasi (3000 g selama 10 menit). Konsentrasi AST, ALP, ALT dan TPP diperiksa secara spektrofotometrik. Pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap berbagai parameter kimia darah dianalisis dengan bantuan prosedur statistik general linear models (analisis varians faktorial) dan dilanjutkan dengan Tukey test untuk mengetahui perbedaan antar rerata. Perbedaan dinyatakan signifikan bilamana p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi AST dipengaruhi oleh jenis kelamin dan umur. Konsentrasi AST pada hewan betina secara signifikan lebih tinggi dibanding hewan jantan (65 – 100 IU/L vs 55,8 – 76,8 IU/L) dengan nilai tertinggi masingmasing ditemukan pada umur 3 hari dan selanjutnya menunjukkan kecenderungan menurun seiring dengan pertambahan umur (p<0,05). Konsentrasi ALP tidak berubah secara signifikan selama periode menyusu, namun pada kedua jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (620,7 – 784,7 IU/L pada hewan jantan vs 886,5 – 2403,3 pada hewan betina). Konsentrasi ALT pada kedua jenis kelamin tidak berbeda secara nyata (p<0,05), tetapi sangat dipengaruhi secara signifikan oleh umur hewan (p<0,05). Nilai tertinggi ALT ditemukan pada umur 3 hari sebesar 27,2 ± 6,1 IU/L pada hewan jantan dan 29,5 ± 4,7 IU/L pada hewan betina dan menurun secara signifikan selama bulan pertama kehidupan pasca lahir menjadi 17,3 ± 1,6 IU/L pada umur 30 hari (p<0,05). Pada umur 60 hari aktivitas ALT meningkat sedikit mencapai level 21,0 ± 4,7 IU/L. Demikian pula, konsentrasi TPP secara signifikan dipengaruhi oleh umur dengan nilai tertinggi pada umur 3 hari sebesar 6,92 ± 0,35 mg/dl, selanjutnya menurun sampai umur 30 hari secara signifikan menjadi 5,01 ± 0,53 mg/dl (p<0,05) dan sedikit meningkat kembali pada umur 60 hari menjadi 5,45 ± 0,42 mg/dl. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada anak kambing yang masih menyusu (antara umur 3 dan 60 hari) aktivitas ALT dan AST serta konsentrasi TPP dipengaruhi oleh umur, sedang aktivitas ALP dan juga AST dipengaruhi oleh jenis kelamin.

The research was conducted to study some parameters of blood chemistry during the suckling period in goats. Six male and four female 3 – 60 days old Ettawa crossbred goats were used in this study. The animals were kept together with their own mother in the stage barn so that they were fed goat milk and some solid feed (roughage and concentrate) naturally. During the period of study the animals were clinically healthy. Blood samples were collected from vena jugularis in EDTA anticoagulated tubes (for hematological examinations) and heparinized tubes (for blood chemistry analyses). Plasma for blood chemistry analyses was separated by centrifugation. Hematological examinations were conducted using standard methods, whereas the activity of alanine aminotransferase (ALT), aspartate aminotransferase (AST), alkaline phophatase (ALP) and the concentration of total plasma protein were analyzed photometrically. The influences of sex and age on these plasma parameters were analyzed statistically using variance analyse followed by Tukey test. There were sex and age related differences in the activity of AST. The activity of AST in female goats were higher than the activity in male ones (65 – 100 IU/L vs 55,8 – 76,8 IU/L). The AST activity decreased significantly during the development (p<0,05). The ALP activity did not changed during these suckling period, but showed a significant sex related difference (620,7 – 784,7 IU/L in male vs 886,5 – 2403,3 IU/L in female goats). The activity of ALT in both sex groups was not significantly different (p<0,05), but it showed age related difference. The highest level of the ALT activity was found in the 3 days old goats (27,2 ± 6,1 IU/L in male and 29,5 ± 4,7 IU/L in female ones). It decreased significantly until the age of 30 days (17,3 ± 1,6 IU/L) and then increased slightly to the level of 21,0 ± 4,7 IU/L at the age of 60 days. The sex of animals did not affect the TPP concentrations, but the effect of age was evident. The TPP concentration of 3 days old goat kids was 6,92 ± 0,35 g/dl. It decreased significantly to the level of 5,01 ± 0,53 g/dl as the animals were 30 days old and then increased again slightly to the level of 5,45 ± 0,42 g/dl as the animals were 60 days old. Based on these results, it could be concluded that there are (1) age related changes in AST and ALT activity as well as TPP concentration and (2) sex related changes in ALP and AST activity during the suckling period (between 3 and 60 days of age) in goat kids.

Kata Kunci : aspartat aminotransferase, alkaline phosphatase, alanine aminotransferase, kambing, total protein plasma, development, goat, total plasma protein