Peramalan serangan penggerek batang padi di Daerah Istimewa Yogyakarta
SUTARSANA, Dr.Ir. Arman Wijonarko, M.Sc
2006 | Tesis | S2 AgronomiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola serangan penggerek batang padi berdasar pada hubungan antara luas tambah serangan penggerek batang padi dengan berbagai faktor lingkungan seperti curah hujan, hari hujan, suhu udara dan luas tambah tanam padi melalui interpretasi peta digital. Keeratan hubungan antara luas tambah serangan penggerek batang padi dengan berbagai faktor lingkungan dianalisis dengan korelasi dan regresi berganda. Sedangkan pemetaan digital untuk mengetahui tingkat serangan hama penggerek batang padi dilakukan dengan bantuan perangkat lunak MapInfo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa luas tambah serangan penggerek batang padi dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti hari hujan (r = 0,376). Sedangkan hari hujan dan curah hujan secara bersama-sama (r = 0,582) berpengaruh lebih kuat terhadap luas tambah serangan penggerek batang padi. Dari hasil analisis diperoleh model regresi dengan persamaan Y = 18,403 – 0,217 X1 + 8,078 X2. Model regresi ini dapat digunakan untuk meramal luas serangan penggerek batang padi. Hasil interpretasi peta berdasarkan peringkat luas serangan penggerek batang padi, maka kabupaten yang memerlukan perhatian dan program tindakan pengendalian adalah Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul.
This research was done to know the relationship between the average area of stem borer attack and several environmental factors like intensity of rainfall, frequency of rainfall, air temperature and also increasing of rice planting area. Multiple correlation and regression analysis were used to know the relationship between the increasing of stem borer attack and the environmental factors. Digital mapping of stem borer attack was done using the Geographical Information System (GIS) and MapInfo. The increase of stem borer attack area was influence mainly by rainfall frequency (r = 0,376) Both of rainfall intensity and rainfall frequency give strong relationship (r = 0,582). The analysis result give formulation Y = 18,403 – 0,217 X1 + 8,078 X2, and can be used for stem borer attack forcast. Based on the mapping interpretation based on stem borer attack intensity, area that needed to be taken care and have to be managed were Sleman, Bantul, Kulon Progo and Gunung Kidul.
Kata Kunci : Hama Penggerek Batang Padi, Peramalan, SIG