Laporkan Masalah

Konflik dan kompromitas adat dan agama :: Kasus perkawinan Suku Tolaki di Sulawesi tenggara

ZAINAL, Asliah, Dr. Irwan Abdullah

2005 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan konflik dan kompromitas antara adat di satu sisi dan agama di sisi lain dalam realitas perkawinan suku Tolaki di Sulawesi Tenggara. Gambaran tentang konflik dan kompromitas adat dan agama dilakukan melalui analisis terhadap bentuk, faktor-faktor penyebab, dan implikasi konflik dan kompromitas adat dan agama terhadap kehidupan sosial. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan model studi kasus, yaitu perkawinan suku Tolaki di Sulawesi Tenggara. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi di lapangan tentang tatacara dan prosesi perkawinan, indeep interview terhadap para tokoh adat Tolaki yang menempati posisi penting dalam prosesi perkawinan, dan dokumentasi berupa rekaman momen-momen dalam perkawinan dan pantun-pantun adat. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan dipaparkan secara deskriptif-kualitatif. Konflik dan kompromitas antara adat dan agama dalam perkawinan yang tergambar lewat penelitian ini menunjukkan bahwa ia hadir secara implisit dan bersama dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat itu sendiri. Penelitian ini meyuguhkan suatu realitas bahwa konflik dan kompromitas mampu hadir sekaligus. Dengan demikian, konflik dan kompromitas antara adat di satu sisi dan agama di sisi lain dalam peristiwa perkawinan merupakan sebuah keniscayaan, sehingga kehadiran yang satu tidak harus menegasikan kemungkinan munculnya yang lain. Dominasi elit tradisional (lembaga adat Sarano Tolaki), kawin lari, dan syarat perkawinan menunjukkan tiga realitas masyarakat Tolaki yang bergerak diantara konflik dan kompromitas. Kompromitas yang disuguhkan dalam perkawinan bukannya tanpa potensi konflik. Kompromitas bisa jadi hanyalah sebuah kompromitas semu dan hanya di permukaan, jika usaha untuk menjaga stabilitas dan kemapanan hanya berada pada taraf peredaman (penghambat) konflik dan bukan penyelesaian konflik. Begitu pula sebaliknya, konflik yang yang terjadi bukan menunjukan situasi disharmonis dan disfungsional, sebab ia bisa menjadi penguat bagi kemapanan masyarakat dengan terbukanya peluang bagi sistem sosial baru dalam masyarakat Tolaki

The purpose of this research is to identify and describe conflict and compromise between adat (tradition) and agama (religion) in the case of Tolaki’s marriage in Southeast Sulawesi. Both conflict and compromose is done by analyzing the types, the factors, and the implications. This research is a qualitative research. The focus of this research is the marriage case of Tolaki people in Southeast Sulawesi. The method of collecting data is attained by using observation about marriage’s ceremonies and rituals; taking by in deep interview to the leaders of adat about the important position in the marriage, and using documentations of some events in the marriage and also the traditional poetries (pantun) within. Later on, the data is conducted by using a sociological approach and will be presented in an analytical qualitativedescriptive. It could be sum up that both conflict and compromise persisted the same time in the events of society. Both are seem to be very important and could not be ignored. Therefore, conflict and compromise in marriage case within tradition in one hand and religion in another is a certainty, so one’s existence would not negate the others. However, traditional elite domination, the runaway marriage, and the prerequisite of marriage one three realities of Tolaki’s people which moves between conflict and compromise that might be happens. The compromise situation happens in a marriage, also has a potential conflict. Probably, it seems to be pseudo-compromise, if the effort to preserve stabilization and integration of society doesn’t solve the core of the conflict, instead reduce or obstruct it. Conversely, conflict, which happens in society, doesn’t automatically refers to dysfunction and disharmony situation, because, it could reinforces the establishment of the Tolaki society and the possibility of the new social system.

Kata Kunci : Agama dan Adat,Perkawinan,Konflik dan Kompromitas, Conflict, Compromise, Tradition, Religion, Marriage, Tolaki


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.