Peran kampus terhadap perkembangan wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman
MUDASSIR, Dr.Ir. Bondan Hermanislamet, MSc
2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahPerkembangan kecamatan Depok dalam beberapa tahun terakhir ini terus menunjukkan peningkatan yang cukup pesat. Hal tersebut diindikasikan dari peningkatan jumlah penduduk terus bertambah dan pola pemanfaatan lahan yang lebih mengarah kepada kegiatan/usaha yang berorientasi perkotaan, seperti usaha pemondokan (kost), usaha kios/warung, usaha rumah makan, pertokoan, usaha fotocopi dan usaha rental komputer dan kegiatan lainnya yang berbentuk pelayanan jasa. Dugaan awal, perkembangan kecamatan Depok ini ada hubungannya dengan keberadaan lembaga-lembaga pendidikan tinggi (kampus) seperti UGM, UNY, UII, UPN, Universitas Atmajaya, Universitas Proklamasi dan lainnya yang berada diwilayah tersebut. Berdasarkan dugaan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah menguji hubungan antara keberadaan lembagalembaga pendidikan tinggi (kampus) dengan perkembangan wilayah kecamatan Depok. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Depok kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk membuktikan seberapa besar hubungan antara kampus dengan perkembangan wilayah kecamatan Depok, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deduktif kuantitatif dengan teknik analisis statistik. Variabel-variabel yang dianalisis mencakup jumlah mahasiswa dan kegiatan-kegiatan dominan yang dikembangkan oleh masyarakat setempat yaitu usaha pemondokan, kios/warung, pertokoan, rumah makan, fotocopi, wartel dan usaha rental komputer. Keberadaan perguruan tinggi (kampus) di wilayah kecamatan Depok telah berdampak pada perubahan kegiatan/usaha masyarakat yang lebih mengarah kepada usaha-usaha yang berorientasi pada pelayanan. Dari hasil analisis uji korelasi terhadap jumlah mahasiswa dan peningkatan usaha-usaha pelayanan jasa di wilayah kecamatan Depok menunjukkan terdapat hubungan yang cukup kuat/erat antara keberadaan perguruan tinggi (kampus) dengan peningkatan perkembangan usaha-usaha pelayanan jasa. Hal tersebut terbukti dengan tingkat korelasi sebesar 0,916 untuk usaha pemondokan (kost), 0,915 untuk fasilitas pertokoan, 0,906 untuk usaha kios/warung, 0,868 untuk usaha rumah makan, 0,845 usaha fotocopi, 0,881 usaha wartel dan 0,881 untuk usaha rental komputer yang ada di wilayah kecamatan Depok. Perkembangan lahan terbangun di sekitar kampus dalam wilayah kecamatan Depok tahun 1993 mengikuti model penjalaran fisik secara linear dan model penjalaran secara meloncat. Sedangkan pada tahun 2003, model penjalaran fisik perkembangan lahan terbangun di sekitar kampus sudah mengikuti model konsentris dan menyebar di seluruh wilayah kecamatan.
Depok sub-district development exhibits a relatively high increase in the last few years. It is indicated by an increase of population and pattern of land utilization, which tends more toward urban-oriented business activities like boarding house, kiosk/stall, restaurants, shop, photocopy service, computer rental, and other service activities. A pre-assumption is that Depok sub-district development has a relation with higher education (university) such as Gadjah Mada University, National Yogyakarta University, Islam Indonesia University, Pembangunan National University, Atma Jaya University, Proklamasi University, and so on locating in this sub-district. From this assumption, the research aims to investigate the relation between educational institutions (campus) and development of Depok sub-district, Sleman regency, Yogyakarta. In order to prove the extent of relation between campuses and development in Depok sub-district territory, the research adopted a deductive qualitative method using a statistic analysis technique. The variables for analysis are the total number of students and dominant business activities carried out by local community such as boarding house, kiosk/stall, shops, restaurant, photocopy service, telecommunication stand, and computer rental. Campuses in Depok sub-district give impact to the change of local people’s activities into service-oriented activities. The result of correlation test on the total number of student and increase of service activities in Depok indicates a fairly strong relation between campuses and increase of service activities. The evidence is degree of correlation, which is 0.916% for boarding house, 0.915 for shop facilities, 0.906 for kiosk/stall, 0.868 for restaurant, 0.845 for photocopy service, 0.881 for telecommunication stand, 0.881 for computer rental existing in Depok sub-district. In 1993, the development of built-land around the campuses in Depok sub-district adopted physical linear spread and leap frog models. Meanwhile, in 2003 it followed a concentric model and spread throughout the territory of Depok sub-district.
Kata Kunci : Perkembangan Wilayah,Peran Kampus