Laporkan Masalah

Demokrasi di tingkat lokal :: Studi kasus tentang proses pemilihan Kamituwo/Kepala Dukuh di Desa Tanjungsari Kec. Jenangan Kab. Ponorogo

WIDIYAHSENO, Bambang, Dr. Riswandha Imawan, MA

2004 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan demokrasi di tingkat lokal khususnya dalam proses pemilihan kamituwo. Dalam proses pemilihan terdapat berbagai pihak yang terlibat dalam aktivitas pemilihan, yang meliputi panitia pemilihan, calon Kamituwo, pemilih, dan tukang main/botoh. Tulisan ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui bagaimana dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi sikap dan perilaku mereka dalam proses pemilihan yang demokratis. Termasuk juga untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan tukang main/ botoh dalam pemilihan. Penelitian ini adalah masuk dalam kategori grounded research yang bersifat explorative-descriptive sehingga untuk mencapai tujuan itu pengukuran yang digunakan adalah dengan metode deskriptif kualitatif. Untuk itu pertama-tama dilakukan analisa yang bersifat prosedural terhadap data-data sekunder (aturan serta tata tertib pemilihan). Analisa ini bertujuan untuk mengetahui apakah aturan serta tata tertib yang digunakan dalam pemilihan sudah mengacu pada nilai-nilai yang bersifat demokratis atau belum. Berikutnya dilakukan analisa yang bersifat empiris terhadap sikap dan perilaku panitia pemilihan, jago, pemilih serta botoh. Kesimpulan diambil dengan cara mengelaborasi, menginterpretasikan serta membuat tafsiran atas tampilan data baik primer maupun sekunder (dari jawaban responden dan informen, serta tata tertib pemilihan) dengan landasan/acuan teoritis tentang nilai-nilai demokrasi yang bersifat normatif. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap dan perilaku panitia pemilihan, jago dan pemilih belum sepenuhnya mengacu pada nilai-nilai demokrasi. Panitia pemilihan yang terdiri dari BPD, perangkat desa dan dari pihak supra desa sebagai pengawas, dengan kewenangannya yang begitu kuat untuk menetapkan aturan dan tata tertib pemilihan, memanfaatkan untuk keuntungan mereka dari pada kepentingan demokrasi. Jago Kamituwo dengan latar belakang kehidupan budaya, ekonomi maupun pendidikan mereka memiliki kepentingan tersendiri terhadap pemilihan yang demokratis. Pemilih yang memiliki latar belakang ekonomi miskin dengan pekerjaan mayoritas sebagai buruh tani dan petani miskin, dan dari keluarga prasejahtera dan sejahtera 1, mereka memiliki sikap yang pragmatis terhadap demokrasi (pemilihan yang demokratis). Latar belakang pemilih yang mayoritas dari kalangan NU kental dengan budaya yang paternalistik yang tingkat kepercayaannya dan ketaatannya pada Kyai/Dukun sangat tinggi banyak dimanfaatkan oleh pihak jago dengan cara mengintimidasi untuk memenangkan pemilihan. Botoh dalam proses pemilihan ini tidak mampu menembus barikade penjagaan dari para kader jago untuk mempengaruhi pemilih. Mereka hanya main judi diluar arena proses pemilihan.

The purpose of this study was to comprehend democracy development in local level, especially in kamituwo election process. In the election process, there were many parties involving in election activity, including election committee, kamituwo candidates, voter and gamblers that used the event for their sake. Specially, the study aimed to identify their attitude and behaviour and what factors influencing them in the democratic election process. It was also to comprehend the extent of involvement of gambles in the election. It was included in grounded research category that was explorative descriptive study. It used descriptive-qualitative method to achieve the objectives. First, procedural analysis on secondary data (election rule and conduct) was done. The purpose of the analysis was to test whether or not the rule and conduct have referred to democratic election. The next steps were empirical analysis on attitude and behaviors of election committee, candidates, voters and gamblers. Conclusion was drawn by elaborating, interpreting and judging the primary and secondary data (of respondents and informants replies and election rule) with theoretical reference on normative democratic values. Result of this study indicated that attitude and behaviour of election committee, candidates and voters have not referred fully on democratic values. Election committee consisting of village representation agency (BPD), village officers and outside village parties as controller had authority to set election rule and conduct and they used it for their interest rather than of democracy. Kamituwo candidates with various backgrounds of cultural, economic and educational lives had variety of interest on democratic election. The voters were from poor economic, pre-prosperous and prosperous I categories, so they had pragmatic attitude on democracy (democratic election). Background of voters that majority from NU having paternalistic culture with high confidence and obedience level to local religious leaders wee used by candidates by intimidating them to win the election. Gamblers in the election process could not pass guard of candidate’s cadres to influence voters. They only gambled outside election area.

Kata Kunci : Pemerintahan Desa,Pemilihan Kepala Dukuh,Demokrasi Desa, Democracy, election, local politic. Village administration.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.