Laporkan Masalah

Model penataan permukiman tepian sungai :: Studi kasus Sungai Martapura

NURFANSYAH, Ir. Budi Prayitno, M.Eng.,PhD

2004 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Sungai Martapura merupakan sungai yang membelah kota Banjarmasin menjadi 2 bagian, letaknya berada di tengah-tengah kota. Sungai Martapura ini merupakan anak sungai dari sungai Barito. Budaya masyarakat yang biasa hidup di tepian sungai mengakibatkan berkembangnya permukiman penduduk di sepanjang tepian sungai Martapura. Permasalahan yang ada di permukiman tepian Sungai Martapura yaitu permukiman penduduk tumbuh secara organik dan tidak tertata, sehingga perlu mengetahui karakteristik dan pola-pola permukiman kawasan tepian sungai tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesakan karakter permukiman tepian sungai dan membuat arahan model permukimannya. Di dalam melakukan penelitian ini metoda yang dilakukan adalah metoda rasionalistik di mana objek amatan yang terdiri dari 3 kelurahan dan di analisa berdasarkan parameter penelitian yaitu pola permukiman, bentuk, sirkulasi dan infrastruktur. Temuan penelitian menyimpulkan bahwa pola permukiman linier berkembang di sepanjang tepian sunga i Martapura yang mengakibatkan bangunan semakin padat dan tidak teratur. Di daerah cekungan terdapat pola permukiman berbentuk cluster di mana bangunan permukiman menyebar dari jalan utama menuju tepi sungai. Rumah panggung banyak ditemui di sepanjang sungai, selain itu terdapat juga rumah terapung yang menyebar di beberapa spot di sepanjang tepian sungai. Sungai dan jalan merupakan sirkulasi pada kawasan dimana keduanya saling berkaitan. Titian merupakan akses penghubung di antara kedua sirkulasi tersebut. Sarana infrastruktur kawasan terdiri dari MCK terapung yang ada di badan sungai merupakan tempat komunal untuk masyarakat tepian sungai dalam melakukan aktifitas mandi, cuci dan kakus. Selain itu MCK terapung ini juga dimanfaatkan sebagai dermaga singgah penumpang angkutan taksi sungai. Sistem pembuangan sampah rumah tangga masih banyak yang di buang ke sungai dan tidak ditempatkan pada tempat pembuangan sampah sementara sehingga sungai menjadi tercemar oleh banyaknya sampah-sampah.

Martapura River represent the river that split Banjarmasin City become two parts, it’s in the middle of the town. The Martapura River is the watercourse from Barito River. Cultural of the ordinary society that used to life around the riverside caused to expand the settlement along the riverside. This research purposed synthesis the settlement characteristics along riverside and make the settlement model. The methods used at this research was rationalistic, where the research object consisted of three village and analysis based on research parameters, settlement pattern, form, circulation and infrastructure. The result of this research are linear settlement pattern expand along the riverside Martapura River unorganized. At the curve area, there is cluster settlement pattern where the building grown from the main road to the riverside. There are pillar house and floating house that have grown at some spots along the riverside and alley are the circulation of the area where both interconnected. Wooden bridge represent to access of the circulation. The area infrastructure consisted of floating MCK. The MCK was a communal place for the riverside society doing activity, bath, cleaning and wasting. The floating MCK also used as dock by river transportation passenger. Domestic waste a lot still thrown to the river and not places for temporary waste place so the river become dirty by the garbage.

Kata Kunci : Permukiman Tepian Sungai,Penataan, settlement pattern, housing pattern and infrastructure


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.