FAKTOR-FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DI KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ISKANARIA ROSALES D, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D
2020 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKATLatar Belakang: Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia akibat penyempitan dinding koroner akibat pembentukan lemak yang mengakibatkan aliran darah menurun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko PJK dan faktor risiko PJK yang paling dominan. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional berdasarkan data sekunder penelitian longitudinal Health Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman Siklus 3 Tahun 2017. Data yang dikumpulkan oleh HDSS Sleman diperoleh sebanyak 4.459 responden dan setelah dilakukan pemilihan berdasarkan inklusi dan eksklusi. kriteria diperoleh 3.511 responden. Data yang diambil meliputi faktor-faktor seperti jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, status perkawinan, diabetes melitus, hipertensi, obesitas abdominal, kebiasaan merokok, konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik, dan status sosial ekonomi. Peneliti menggunakan uji analisis regresi logistik untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner, hasilnya dinyatakan signifikan secara statistik jika nilai p <0,05 dan uji regresi logistik multivariat untuk mengetahui faktor yang paling dominan. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan dalam kejadian PJK adalah perceraian / perpisahan status perkawinan (P = 0,006), variabel diabetes melitus (P = 0,006), aktivitas rendah (P = 0,002), perokok dan (p = 0,006) yang terbukti berhubungan dengan kejadian PJK. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara faktor status pernikahan, variabel diabetes melitus, variabel perokok dan aktivitas fisik kurang dengan penyakit jantung koroner. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status pernikahan, diabetes melitus, kebiasaan merokok, dan kurang aktivitas fisik terhadap kejadian penyakit jantung koroner. tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, hipertensi, dan obesitas abdominal terhadap kejadian penyakit jantung koroner. �
Background: Coronary heart disease (CHD) is one of the biggest causes of death in the world due to the narrowing of the coronary wall due to the formation of fat that results in decreased blood flow. Purpose: This study aims to determine the risk factors for CHD and the most dominant risk factors for CHD. Methods: A quantitative research with cross sectional design based on secondary data of study longitudinal Health Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman Cycle 3 in 2017. Data was collected by HDSS Sleman, obtained were 4,459 respondents and after the selection was based on inclusion and exclusion criteria, 3,511 respondents were obtained. Data taken included factors such as gender, age group, level of education, type of work, marital status, diabetes mellitus, hypertension, abdominal obesity, smoking habits, fruit and vegetable consumption, physical activity, and socioeconomic status. The researcher used the logistic regression analysis test to find out the factors related to CHD, the results were stated to be statistically significant if the p value <0.05 and the multivariate logistic regression test to find out the most dominant factor. Research Results: The results of the study show the most dominant factor in the incidence of CHD was divorce / separation of marital status (P=0,006), diabetes mellitus variable (P=0,006), low activity (P=0,002), smoker and (p=0,006) which was proven to be associated with CHD events. Conclusion: There is a relationship between marital status, diabetes mellitus, smoking habits, and lack of physical activity on the incidence of coronary heart disease. there is no relationship between age, sex, occupation, level of education, hypertension, and obesity in the incidence of coronary heart disease.
Kata Kunci : faktor risiko, penyakit jantung koroner