Laporkan Masalah

ANALISIS KEWIRALEMBAGAAN DENGAN PENDEKATAN DISCURSIVE INSTITUTIONALISM: INTERAKSI ANTAR AKTOR DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA WISATA KELOR

PENI ARIANITA W, Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc., Ph.D.; Yulia Arisnani Widyaningsih, M.B.A., Ph.D.

2019 | Tesis | Magister Kajian Pariwisata

Kewiralembagaan merupakan suatu tindakan memunculkan institusi baru guna mengatasi permasalahan tertentu (Pacheco, dkk., 2010). Kewiralembagaan juga berkaitan dengan tindakan menyusun atau menyusun ulang sebuah institusi yang telah didirikan (Kusworo, 2015). Dalam aktivitas kewiralembagaan, terdapat interaksi antar aktor yang terlibat. Interaksi yang terjadi diantara aktor-aktor dalam aktivitas kewiralembagaan dapat mempengaruhi jalannya sebuah institusi. Penelitian ini dilakukan pada lembaga pengelolaan Desa Wisata Kelor yaitu Pokdarwis Dewikadjar. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis interaksi antar aktor di dalam Pokdarwis Dewikadjar serta mengidentifikasi peran aktor-aktor dalam mewujudkan pembangunan pariwisata di Desa Wisata Kelor. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Analisis data menggunakan pendekatan discursive institutionalism dimana ide dan diskursus merupakan dua faktor penting penentu jalannya sebuah institusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antar aktor pada Pokdarwis Dewikadjar diwujudkan dalam bentuk musyawarah desa atau rembugan. Dalam aktivitas tersebut, terdapat proses interaktif penyampaian ide-ide terkait pembentukan hingga pengelolaan Pokdarwis Dewikadjar. Ide-ide ini tidak hanya disampaikan tetapi juga dinegosiasikan untuk mencapai kesepakatan. Dalam mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan aktor-aktor berperan sebagai pembuat sekaligus penerima kebijakan yang tertera dalam misi Pokdarwis Dewikadjar yaitu mencerdaskan masyarakat, mempererat rasa persatuan, melestarikan budaya, memberdayakan pemuda, memberdayakan potensi alam dan memajukan kegiatan perekonomian dusun.

Institutional entrepreneurship is an action to bring up a new institution to overcome certain problems (Pacheco, et all., 2010). Institutional entrepreneurship is also related to the act of composing or rearranging an institution that has been established (Kusworo, 2015). In this activities, there is interaction between the actors involved. The interactions that occur between actors in institutional entrepreneurship activities can influence the course of an institution. This research was conducted at the Kelor Tourism Village management institution, Pokdarwis Dewikadjar. The research objective is to analyze the interactions between actors in Pokdarwis Dewikadjar and identify the role of actors in achieving sustainable tourism development in Kelor Tourism Village. The research uses descriptive qualitative method. Data analysis uses a discursive institutionalism approach where ideas and discourse are two important factors determining the course of an institution. The results of the study show that the interaction between actors in Pokdarwis Dewikadjar institution manifested in the form of village meetings that called rembugan. In these activities, there is an interactive process of delivering ideas related to innovations at the Pokdarwis Dewikadjar starting from the formation to the management stage between the parties involved. These ideas are not only delivered but also negotiated to reach an agreement. In achieving sustainable tourism development, actors act as a maker as well as recipient of the policies stated in the Pokdarwis Dewikadjar mission, covers educating the community, strengthening the sense of unity, preserving culture, empowering youth, using natural resource potentials and increasing village economic activities.

Kata Kunci : Desa Wisata, Pokdarwis, Kewiralembagaan, Interaksi Antar Aktor, Discursive Institutionalism

  1. S2-2019-420069-abstract.pdf  
  2. S2-2019-420069-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-420069-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-420069-title.pdf