Kesejahteraan siswa penting karena terkait dengan kesehatan mental, relasi interpersonal dan kesuksesan akademik. Tujuan umum penelitian ini adalah menyusun dan menguji model kesejahteraan siswa sekolah dasar. Desain penelitian ini adalah mixed methods sequential exploratory dengan 3 tahapan studi. Studi Tahap 1 adalah studi kualitatif yang bertujuan untuk mengeksplorasi konsep dan aspek kesejahteraan siswa di sekolah melalui perspektif siswa. Subjek pada Studi 1 adalah siswa SD kelas 4-5 di Kota Yogyakarta sebanyak 282 orang untuk survei kuesioner terbuka dan 14 orang untuk wawancara kelompok. Analisis data menggunakan analisis tematik dengan program Nvivo12. Temuan Studi 1 yaitu : a) lima tema menyusun konsep kesejahteraan siswa di sekolah yaitu keterikatan dengan sekolah, pencapaian, relasi, emosi positif dan emosi negatif, b) enam tema determinan kesejahteraan siswa di sekolah yaitu teman sebaya, guru, dukungan orangtua, fasilitas fisik sekolah, prestasi yang dicapai dan aktivitas pembelajaran di sekolah. Studi Tahap 2 adalah studi kuantitatif yang bertujuan menyusun alat ukur kesejahteraan siswa sesuai temuan Studi Tahap 1. Subjek adalah 102 siswa SD kelas 4-5 SD. Skala Kesejahteraan Siswa yang disusun memiliki koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,907 memenuhi syarat validitas isi. Studi Tahap 3 adalah studi kuantitatif yang bertujuan menyusun dan menguji model kesejahteraan siswa. Subjek adalah 325 siswa kelas 4-5 SD. Alat ukur yaitu : Skala Kesejahteraan Siswa, Skala Dukungan Sosial Orangtua, Skala Perilaku Interpersonal Guru, Skala Harga Diri dan Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya. Analisis data dengan structural equation modelling (SEM) dengan bantuan AMOS 24. Hasil analisis data membuktikan bahwa model kesejahteraan siswa sesuai dengan kondisi di lapangan. Dukungan sosial orangtua secara langsung mempengaruhi kesejahteraan siswa. Dukungan sosial teman sebaya mempengaruhi kesejahteraan siswa dengan dimediasi oleh harga diri. Perilaku interpersonal guru tidak memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan siswa di sekolah. Hasil penelitian ini memberikan implikasi terhadap konsep dan pengukuran kesejahteraan siswa dan evaluasi bagi pihak sekolah dan orangtua terkait determinan kesejahteraan siswa di sekolah.

Student well-being is important because it is related to mental health, interpersonal relations and academic success. The purpose of the study was to compile and test the well-being model of elementary school students. The design of this study is mixed methods sequential exploratory with 3 stages of study. Phase 1 Study is a qualitative study that aims to explore the concepts and aspects of student well-being in schools through student perspectives. Subjects in Study 1 were 4-5 grade elementary school students in Yogyakarta, 282 students for open-ended questionnaire surveys and 14 students for group interviews. Data analysis using thematic analysis with the Nvivo12 program. Study phase 1 findings, namely: a) five themes composing the concept of well-being of students in school, namely attachment to school, achievement, relationships, positive emotions and negative emotions, b) six themes of determinants of student well-being in school namely peers, teachers, parental support, physical facilities school, achievements and learning activities at school. Phase 2 is a quantitative study that aims to develop student well-being measures according to the findings of Phase 1 Study. Subjects were 102 elementary school students in grades 4-5 elementary school. The Student Well-being Scale which has an alpha reliability coefficient of 0.907 fulfills the requirements for content validity. Phase 3 Study is a quantitative study that aims to compile and test the student well-being model. The subject was 325 students in grades 4-5 elementary school. Measuring instruments are: Student Well-being Scale, Parental Social Support Scale, Teacher Interpersonal Behavior Scale, Self-Esteem Scale and Peer Social Support Scale. Analysis of data by structural equation modeling (SEM) with AMOS 24. The results of data analysis prove that the student well-being model is fit with field conditions. Parent�s social support directly affected student well-being. Peer�s social support affects student well-being mediated by self-esteem. Teacher's interpersonal behavior has no influence on the well-being of students at school. The results of this study have implications for the concepts and measurements of student well-being and evaluations for schools and parents regarding the determinants of student well-being at school.

Kata Kunci : kesejahteraan, siswa,sekolah, mixed methods,sequential exploratory