Brucellosis adalah penyakit yang menyerang hewan dan manusia, yang disebabkan oleh infeksi bakteri dari genus Brucella sp. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini untuk mengetahuipelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) Rose Bengal Test (RBT) untuk skrining Brucellosis di Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta dan dibandingkan dengan beberapa literatur. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Laboratorium Serologi BBVet Wates. Metode yang dilakukan sesuai protokol, yaitu 25 mikroliter sampel serum darah ditambah dengan 25 mikroliter antigen RBT. Sampel serum dinyatakan positif ditandai aglutinasi. Sampel serum darah dinyatakan negatif apabila tidak ada aglutinasi yang muncul. Aplikasi RBT di BBVet Wates sudah sesuai dengan SOP di BBVet Wates dan juga OIE Terrestrial Manual dan EU Reference Laboratory. Hasil pengujian dari 689 sampel yaitu 0,14% positif RBT dan 99,86% negatif RBT.

Brucellosis is a reproductive disease that attacks animals and human, caused by bacterial infections of the genus Brucella sp. This final report aims to know the application of Standard Operating Procedure Rose Bengal Test (RBT) for Brucellosis screening Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta comparing with some literatures. The practice was performed at the Laboratory of Serology BBVet. The RBT method in line with its protocol, there are 25 microliter of RBT antigen adding to 25 microliter sample serum. The sample is considered positive indicated by agglutination. The sample is considered negative when there is no agglutination occurs. In conclusion, the RBT application in BBVet Wates was in line with its SOP and also OIE Terrestrial Manual and EU Reference Laboratory. The RBT result of 689 samples are 0,14% positive and 99,86% negative.

Kata Kunci : BBVet, Brucellosis, metode, RBT, skrining/BBVet, Brucellosis, method, RBT, screening