Laporkan Masalah

EVALUASI PROGRAM POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN

BALQIS FADILLAH, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang: POSBINDU PTM menjadi salah satu strategi penting dalam mengendalikan trend PTM yang terus meningkat. Posbindu PTM bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko PTM melalui kegiatan deteksi dini. Pada tahun 2017 Puskesmas Ngaglik II dan Puskesmas Gamping 1 mengalami peningkatan kasus PTM sangat signifikan serta menduduki urutan pertama dan kedua dengan jumlah kasus PTM tertinggi di Kabupaten Sleman. Puskesmas Ngaglik II dan Puskesmas Gamping 1 sudah menjalankan program Posbindu PTM sejak tahun 2015. Tujuan: Mengevaluai pemanfaatan program Posbindu Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Kabupaten Sleman. Metode: Penelitian deskriptif kualitatif menggunakan rancangan studi kasus dengan pendekatan Realist Evaluation. Subjek penelitian berjumlah 24 orang diambil dengan menggunakan teknik purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan analisis data dilakukan dengan content analisis. Hasil: Pemanfaatan posbindu PTM belum berjalan optimal karena keterbatasan SDM, sarana prasarana, sumber anggaran dan berjalan belum sesuai pedoman yang berlaku. Kader tidak mendapat insentif. Masih ada persepsi kalau ada pemeriksaan kesehatan mesti ada pengobatan. Masyarakat tidak memanfaatkan posbindu dikarenakan rasa takut, kesibukan masyarakat, keterjangkauan biaya dan jarak rujukan ke puskesmas. Cakupan kunjungan masyarakat ke posbindu tahun 2018 di Puskesmas Ngaglik II yaitu 3,4 % sedangkan di Puskesmas Gamping 1 yaitu 3,1 %. Capaian SPM di Puskesmas Ngaglik II yaitu 75,4 % sedangkan di Puskesmas Gamping 1 yaitu 77,5 %. Kesimpulan: Berdasarkan evaluasi menggunakan metode Realist Evaluation bahwa pemanfaatan Posbindu PTM di Puskesmas Ngaglik II dan Gamping 1 belum optimal. Diperlukan perhatian, dukungan, kerjasama lintas sektor dan lintas program dari Puskesmas, Dinas Kesehatan maupun Pemerintah yang diprakarsai oleh Bupati Sleman untuk meningkatkan pelaksanaan program posbindu.

Background: The Integrated Guidance for Non Communicable Diseases Post is one of the important strategies in controlling the increasing trend of PTM. Posbindu PTM aims to increase community participation in efforts to control PTM risk factors through early detection activities. In 2017, the Ngaglik II Health Center and Gamping 1 Health Center experienced a very significant increase in PTM cases and were ranked first and second with the highest number of PTM cases in Sleman Regency. Ngaglik II Health Center and Gamping 1 Health Center have been running the Posbindu PTM program since 2015. Objective: Evaluating the utilization of the Posbindu Non Communicable Diseases program in the Sleman District Health Center. Method : Qualitative descriptive research uses a case study design with the Realist Evaluation approach. The research subjects were 24 people taken using a purposive technique. Data collection is done by in-depth interviews and data analysis carried out with content analysis. Result: Utilization of posbindu PTM has not run optimally due to limited human resources, infrastructure, budgetary resources and running not in accordance with applicable guidelines. Cadres do not get incentives. There is still a perception that there is a medical examination that must have treatment. The community does not use Posbindu because of fear, community activity, affordability and distance of referral to the puskesmas. The coverage of community visits to Posbindu in 2018 at the Ngaglik II Community Health Center was 3.4% while in the Gamping 1 Health Center it was 3.1%. The achievement of SPM at Ngaglik II Community Health Center was 75.4% while in Gamping 1 Health Center it was 77.5%. Conclusion: Based on the evaluation using the Realist Evaluation method that the utilization of Posbindu PTM in Ngaglik II and Gamping 1 Puskesmas was not optimal. Attention, support, cross-sectoral and cross-program collaboration from the Puskesmas, the Health Office and the Government are required to be initiated by the Sleman Regent to improve the implementation of the Posbindu program.

Kata Kunci : Program Evaluasi, Posbindu PTM, Realist Evaluation, Evaluation Program, Posbindu PTM, Realist Evaluation.

  1. S2-2019-418208-abstract.pdf  
  2. S2-2019-418208-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-418208-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-418208-title.pdf