Laporkan Masalah

Dinamika Perkembangan Ekowisata Bukit Lawang di Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara

MIA ANGELA BR BANGUN, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, MA

2018 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Pariwisata yang dikelola dengan baik di suatu negara atau daerah akan memberikan manfaat, khususnya manfaat pertumbuhan ekonomi bagi negara atau daerah tersebut. Saat ini tren pariwisata mulai bergeser menuju kepada kegiatan ekowisata. Indonesia yang kaya akan potensi alam mulai memberikan perhatian besar untuk mengembangkan potensi-potensi ekowisata di tiap sudut daerahnya, agar dengan kegiatan ekowisata tersebut perekonomian daerah khususnya masyarakat lokal dapat meningkat. Potensi ekowisata Indonesia yang sudah banyak didatangi oleh wisatawan adalah kegiatan ekowisata di dalam taman nasional. Salah satu objek wisata yang berada di taman nasional dan sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara adalah Bukit Lawang. Bukit Lawang berada di Taman Nasional Gunung Leuser bagian Sumatera Utara. Ekowisata Bukit Lawang ini mulai dikenal karena ikon Orangutannya sejak dijadikan pusat rehabilitasi pada tahun 1973. Mulai saat itu jumlah kunjungan wisatawan ke Bukit Lawang meningkat, sampai pada satu waktu kawasan ekowisata ini terkena peristiwa yang menyebabkan jumlah kunjungan wisatawannya menurun. Setelah terjadinya peristiwa tersebut masyarakat lokal mulai membenahi kawasan, walaupun dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk benar-benar pulih setelah peristiwa tersebut. Terjadi naik turunnya jumlah kunjungan wisatawan yang begitu signifikan menjadi salah satu alasan untuk mengetahui perkembangan yang telah dicapai Kawasan Ekowisata Bukit Lawang sesuai dengan tourist area life cycle yang dicetuskan oleh Butler. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deduktif kualitatif. Metode tersebut digunakan karena penelitian ini didasarkan atas kajian teoritik untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika perkembangan yang telah dicapai Ekowisata Bukit Lawang, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ekowisata tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan Ekowisata Bukit Lawang berbeda tiap variabelnya. Variabel yang mengalami perkembangan dengan baik di kawasan Ekowisata Bukit Lawang adalah variabel promosi wisata dan kelembagaan. Variabel yang mengalami perkembangan cukup baik adalah atraksi, akomodasi, dan fasilitas. Sedangkan transportasi dan infrastruktur dapat dikatakan mengalami perkembangan yang tergolong lambat. Dari dinamika perkembangan tersebut jika dikaitkan dengan tourist area life cycle maka Ekowisata Bukit Lawang berada pada tahap development. Hasil penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika perkembangan Ekowisata Bukit Lawang, yaitu: pengelolaan, potensi kawasan, keterlibatan masyarakat, persaingan, dan keamanan.

An organized and well managed Tourism in a country or any area will gain benefit, especially for the economy growth for the country or that area. In this status quo, the trending of Tourism has been shifted to be an Ecotourism activity. Indonesia which is rich of potential nature has been starting to pay big attention in developing potential nature in every inch of their places with regard to local economic increase. Indonesian potential Ecotourism visited by many tourists is the ecotourism in National Park. One tourist area in the national park which has been well known by many international tourists is Bukit Lawang. Bukit Lawang is located in Gunung Leuser National Park in North Sumatra Province. This Bukit Lawang Ecotourism has been existed and known as the icon of Orangutans since it was built as rehabilitation center in 1973. Henceforward, the visiting number of tourists to Bukit Lawang had been gradually increasing, until the time has come that Bukit Lawang faced disaster which had made the visiting number of the tourists went down. After the disaster, local people tried to fix and rebuilt the area even though it took long time to be in a really good condition as before. The up and down graphic of visiting number which is really significant becomes one of the reasons to understand the development that has been reached out by this Bukit Lawang Ecotourism area, like the “tourist area life cycle” conceived by Butler. This research is using the deductive – qualitative approach method. This method is used because of the research based on the theoretical summary for explaining the thing which is happening in the place. This research is going to portray the dynamic progressive that has been achieved by Bukit Lawang Ecotourism, and to identify many factors which affect the ecotourism development. The result of this research shows that the development progress of Bukit Lawang Ecotourism is different in each variable. The variable that shows well-developed variables in Bukit Lawang Ecotourism are tourism promotion and institution. The reasonably developed variables are attraction, accommodation, and facilities. While transportation and infrastructure can be said to have developed relatively slow. From that dynamic development, we can take the red thread of the tourist area life cycle, showing that Bukit Lawang Ecotourism is in the development level. This research result also discovers the other factors which affects the dynamic development of Bukit Lawang Ecotourism which are: management, potential of the area, society involvement, competition, and security.

Kata Kunci : Pariwisata, Ekowisata, Perkembangan Ekowisata, Faktor-Faktor, Bukit Lawang

  1. S1-2018-363929-abstract.pdf  
  2. S1-2018-363929-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-363929-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-363929-title.pdf