Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol untuk mencegah komplikasi. Keberhasilan terapi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi adalah kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan dengan kualitas hidup. Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan jenis penelitian studi korelasi. Responden penelitian berjumlah 200 pasien yang diambil pada periode September-Oktober 2017 di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Penelitian menggunakan kuesioner DKQ 24 untuk menilai pengetahuan, ProMAS untuk menilai kepatuhan dan EQ-5D-5L untuk menilai kualitas hidup. Untuk melihat hubungan antar variabel digunakan analisis statistik korelasi Spearman Rho. Subyek penelitian didominasi oleh perempuan (58%), usia � 60 tahun (61,5%), tidak bekerja (66,5%), pendidikan tingkat pertama (39%), pendapatan > 2 juta (38,5%), terdiagnosis DM tipe 2 selama 5-10 tahun (36%), subyek tanpa komplikasi (68%), jumlah obat 4-6 (57%), jenis obat kombinasi oral dan insulin (46,5%) dan pernah mengalami efek samping obat antidiabetik (55%). Pasien dengan tingkat pengetahuan sedang memiliki persentase tertinggi (61%) serta tidak terdapat pasien dengan tingkat pengetahuan rendah. Namun masih terdapat 80% pasien yang menganggap diabetes dapat disembuhkan. Subyek didominasi oleh pasien dengan tingkat kepatuhan sedang-tinggi (47,5%). Rata-rata nilai utilitas pasien adalah sebesar 0,793 dengan masalah terbesar pasien pada dimensi rasa nyeri/tidak nyaman. Terdapat hubungan antara jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan serta lama terdiagnosis DM tipe 2 dengan tingkat pengetahuan (p < 0,05). Ditemukan hubungan antara jenis kelamin, kejadian komplikasi dan jumlah obat dengan kualitas hidup (p<0,05). Kepatuhan juga berhubungan dengan kualitas hidup dengan nilai p < 0,001 dan r = 0,307. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masih diperlukan perhatian dari tenaga kesehatan terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, kepatuhan serta kualitas hidup.

Type 2 diabetes mellitus is a disease that can not be cured but can be controlled to prevent complications. The success of therapy can improve the quality of life of patients. Factors that influence the success of therapy are patient adherence with medication and patient knowledge about the disease and its treatment. The purpose of this study is to analyze the relationship between knowledge and adherence with quality of life. The study design was cross sectional with correlation type study. The study respondents were 200 patients, taken in September-October 2017 at the Outpatient Installation of Panembahan Senopati Bantul hospital. The study used DKQ 24 questionnaires to assess knowledge, ProMAS for assessing adherence and EQ-5D-5L for assessing quality of life. To see the relationship between variables used Spearman Rho correlation statistical analysis. Subjects were dominated by women (58%), age � 60 years (61.5%), unemployed (66.5%), first grade education (39%), income> 2 million (38.5%), diagnosed DM type 2 for 5-10 years (36%), uncomplicated subjects (68%), 4-6 drugs (57%), oral and insulin combination drugs (46.5%) and experienced of adverse events (55% ). Patients with moderate knowledge were the highest percentage (61%) and there were no patients with low knowledge. But there are still 80% of patients who think diabetes can be cured. Subjects were dominated by patients with moderate to high adherence (47.5%). The average of patient's utility score was 0.793 with the biggest problem on the pain/discomfort dimension. There is relationship between gender, education level, income level and duration of diagnosed type 2 DM with knowledge level (p <0,05). The relationship between gender, incidence of complications and number of drugs with quality of life was found (p <0.05). Adherence is also related to quality of life with p value <0.001 and r = 0.307. These results indicate that health care personnel still need attention related to factors that influence the level of knowledge, compliance and quality of life.

Kata Kunci : DM tipe 2, pengetahuan, kepatuhan, kualitas hidup/ Type 2 Diabetes Mellitus, knowledge, adherence, quality of life