Laporkan Masalah

Valuasi Nilai Intrinsik Saham PT Kalbe Farma TBK (KLBF)

HANDADARI, ASASIH SOPHIA (Adv.: Suad Husnan, Dr., M.B.A.), Suad Husnan, Dr., M.B.A.

2014 | Tesis | S2 Magister Management

Didukung dengan berbagai rencana kebijakan pemerintah terkait dengan perbaikan kesehatan masyarakat Indonesia, maka di masa mendatang industri farmasi diproyeksikan akan menjadi industri dengan prospek yang cukup baik. PT Kalbe FarmaTbk sebagai pemimpin dalam industri farmasi dapat menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasi saham pada perusahaan tersebut. Meski demikian, dalam melakukan strategi investasi yang baik, investor perlu melakukan analisis yang memadai salah satunya melalui analisis fundamental dengan menaksir nilai intrinsik saham KLBF.


Penaksiran nilai intrinsik saham KLBF dilakukan dengan mengestimasi laporan keuangan selama lima tahun mendatang yaitu tahun 2011 hingga 2015 berdasarkan data historis selama tahun 2006 hingga kuartal III tahun 2011. Dengan menggunakan model Free Cash Flow to Equity (FCFE) nilai intrinsik saham ditaksir senilai Rp 2.283 per lembar saham, lebih rendah dibanding dengan harga pasar saat ini senilai Rp 3.375 (harga penutupan pada 21 Desember 2011). Berdasarkan analisis sensitivitas atas berbagai skenario tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor dan pertumbuhan terminal yang berbeda, secara umum juga menunjukkan bahwa nilai intrinsik saham KLBF lebih rendah dibanding harga pasarnya. Dengan menggunakan analisis Price Earning Ratio (PER) per kuartal III 2011, diketahui pula bahwa PER KLBF sebesar 23,82 kali. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding dengan rata-rata PER dalam sub sektor farmasi dan emiten-emiten lain yang berada pada sub sektor tersebut.


Valuasi nilai intrinsik dengan menggunakan model FCFE dan PER secara konsisten menunjukkan bahwa saham KLBF telah dinilai terlalu tinggi oleh pasar (overvalued). Berdasarkan kesimpulan tersebut maka investor yang telah memiliki saham KLBF disarankan untuk menjual saham tersebut karena dikuatirkan akan terjadi koreksi harga yang dapat merugikan investor.

Supported by various Indonesia government policy plans related to public health improvement, pharmaceutical industry is projected to become a prospective industry in the future. PT Kalbe Farma Tbk as a leader in pharmaceutical industry should be considered by investors to be one of their stock investment instruments. However in making a good investment strategy, investor should analyze the fundamental of the stock. The good one analysis is by estimating the intrinsic value of KLBF stock.


Intrinsic value of KLBF is projected base on five years estimated financial statements, which is estimated base on the historical financial statements in 2006 until the third quarter of 2011. By using Free Cash Flow to Equity Model (FCFE), intrinsic value of KLBF is estimated at Rp 2,098 per share, it is lower than the current market price which is valued at Rp 3,375 (the closing price on December

21, 2011). Based on the sensitivity analysis of various scenarios of the investor expected return and the terminal growth, it is generaly showed that the intrinsic value of KLBF is lower than its market price. By using the Price Earning Ratio (PER) analysis per third quarter of 2011 affirm that the intrinsic value of KLBF is lower than its market price.


Estimated intrinsic value using FCFE valuation model and PER, consistently show that KLBF been overvalued by the market. Based on this conclusion, the investor who already owns KLBF stocks advised to sell the stock to avoid the correction price that could harm investorÂ’s investment.

Kata Kunci : Intrinsic stock valuation, KLBF, FCFE, PER


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.