Interpretasi nilai rasio efektivitas biaya hasil studi farmakoekonomi memerlukan ambang batas yang digunakan sebagai perbandingan dan untuk menentukan teknologi kesehatan bersifat cost-effective atau tidak. Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan WTP per QALY. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai estimasi WTP per QALY untuk intervensi kesehatan yang bersifat life saving pada masyarakat Kota Yogyakarta dan untuk mengetahui hubungan faktor demografi dengan nilai WTP per QALY. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Survei berbasis komunitas akan dilakukan pada sejumlah responden dikota Yogyakarta untuk kelompok populasi umum. Pengukuran nilai WTP per QALY menggunakan metode stated preference dengan pendekatan contingent valuation. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster sampling dengan memperhatikan wilayah geografis. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang berisi skenario hipotetis yang dikembangkan dari dua jenis instrumen yaitu kuesioner untuk mengukur QALY dan kuesioner untuk mengukur kemauan membayar (WTP). Rata-rata utility gained untuk EQ-5D index score dan EQ-VAS adalah 0,954 dan 0,856. Dari 100 responden yang bersedia membayar untuk intervensi kesehatan adalah 71 orang dengan rata-rata nilai WTP sebesar Rp 54.774.647. Sebagian besar alasan responden untuk tidak membayar karena masalah ekonomi. Estimasi nilai WTP per QALY untuk intervensi kesehatan yang bersifat life saving pada masyarakat dikota Yogyakarta adalah Rp 138.070.309 (standar deviasi Rp 85.824.571). Faktor demografi yang berpengaruh terhadap nilai WTP per QALY adalah status pernikahan, penghasilan, pengeluaran dan riwayat penyakit yang memberikan kontribusi sebesar 30%. Nilai WTP per QALY pada penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam menentukan nilai CE-threshold yang bersifat life saving dan diperlukan data dari wilayah lain serta diharapkan pada penelitian selanjutnya mampu menggunakan teknik sampling yang ideal agar sampel dapat mewakili populasi di Kota Yogyakarta.

Interpretation of the value of the cost-effectiveness ratio of the results of pharmacoeconomic studies requires threshold used in comparison and to determine whether health technology is cost-effective or not. One approach that can be done is with WTP per QALY. The purpose of this research is to know the estimation of WTP per QALY value for life saving health intervention in Yogyakarta and to know the relation of demography factor with WTP per QALY. This research uses observational design with cross sectional approach. A community-based survey will be conducted on a number of respondents in Yogyakarta for the general population group. Measurement of WTP per QALY value using method stated preference with contingent valuation approach. The sampling of the research using stratified multistage cluster sampling technique with respect to geographical area. The research instrument is a questionnaire that contains hypothetical scenarios developed from two types of instruments namely questionnaires to measure QALY and questionnaires to measure the willingness to pay (WTP). The average utility gained for EQ-5D index score and EQ-VAS were 0.954 and 0.856. Of the 100 respondents who were willing to pay for health intervention were 71 people with an average WTP value of Rp 54,774,647. Most of the reasons respondents to not pay because of economic problems. Estimated WTP per QALY value for life saving health intervention in community of Yogyakarta is Rp 138,070,309 (standard deviation Rp 85,824,571). Demographic factors that affect the WTP per QALY value is marital status, income, expenditure and history of disease that contribute 30%. The value of WTP per QALY in this study can be used as a reference in determining the value of CE-threshold which is life saving and required data from other region and expected in future studies are able to use the ideal sampling technique so that samples can be representative of the population in Yogyakarta.

Kata Kunci : WTP per QALY, life saving, faktor demografi yang mempengaruhi WTP per QALY