Laporkan Masalah

CYBERBULLY DALAM PANDANGAN REMAJA DI INDONESIA (STUDI DESKRIPTIF TERHADAP PENGETAHUAN, PENGALAMAN DAN SIKAP REMAJA DI YOGYAKARTA)

NORLIA HANDAYANI, Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Kasus cyberbully di kalangan remaja di Indonesia terus meningkat. Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan kasus cyberbully tertinggi di Indonesia. Melihat fenomena tersebut, penelitian ini memilih SMP Negeri 1 Yogyakarta sebagai tempat penelitian dengan mengambil 6 informan remaja yang saat ini berada di kelas 8B. Penelitian ini sendiri merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). Peneliti menggunakan schema theory dalam melihat proses pembentukan persepsi remaja berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan sikap mereka yang terkait dengan cyberbully baik yang terjadi pada diri mereka sendiri maupun terjadi pada orang lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja memiliki pengetahuan yang rendah mengenai cyberbully. Tindakan-tindakan bullying melalui sosial media masih dianggap wajar dalam beberapa kasus misalnya pada saat seorang teman yang sedang berulang tahun. Dari pengetahuan yang rendah tersebut sehingga mereka tidak mampu membedakan dan memahami tindakan mana yang masuk dalam tindakan cyberbully. Akan tetapi dari pengungkapan informasi, remaja memiliki cukup banyak pengalaman mengenai cyberbully baik sebagai korban, pelaku, maupun berdasarkan pengamatan yang mereka lakukan terhadap teman atau orang lain. Walaupun remaja memiliki pengetahuan yang rendah, akan tetapi berdasarkan pengalaman tersebut, mereka mampu menentukan sikap terhadap perilaku cyberbully. Hal tersebut dapat dilihat dari langkah-langkah antisipatif yang mereka ambil untuk menghindari cyberbully atau tindakan yang diambil saat terjadi cyberbully misalnya dengan menegur hingga meminta guru untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Dalam penelitian ini juga menemukan bahwa dalam proses FGD tersebut juga terlihat perubahan pengetahuan remaja, yang tadinya tidak memiliki pengetahuan yang banyak mengenai cyberbully kemudian berubah pengetahuannya saat mereka melakukan diskusi dan refleksi di antara temannya. Hal tersebut menunjukan bahwa dengan bertukar pengalaman, remaja mampu menyimpulkan dan memahami sebuah persoalan yang terjadi disekitar mereka.

Cyberbully cases among adolescents in Indonesia continue to increase. Yogyakarta is one of the cities with the highest cyberbully cases in Indonesia. Looking at the phenomenon, this study chose SMP Negeri 1 Yogyakarta as a place of research by taking six teenage informants who are currently in class 8B. This research itself is a qualitative research using Focus Group Discussion (FGD) method. Researchers use schema theory in viewing the process of adolescent perception based on their knowledge, experiences, and attitudes related to cyberbully whether they happen to themselves or happen to others. The results showed that adolescents have a low knowledge of cyberbully. Bullying actions through social media are still considered fair in some cases for example when a friend is birthday. From such low knowledge so that they are unable to distinguish and understand which actions are included in cyberbully actions.However, from information disclosure, adolescents have considerable experience of cyberbully either as victims, perpetrators, or based on their observations on friends or others. Although adolescents have low knowledge, but based on these experiences, they are able to determine attitudes toward cyberbully behavior. This can be seen from the anticipatory steps they take to avoid cyberbully or action taken when cyberbully occurs for example by admonishing to ask teachers to solve the problem. In this study also found that in the FGD process is also seen a change in knowledge of adolescents, who did not have a lot of knowledge about cyberbully then changed his knowledge when they do the discussion and reflection among his friends. It shows that by exchanging experiences, adolescents are able to conclude and understand a problem that occurs around them.

Kata Kunci : Cyberbully, Media Sosial, Remaja

  1. S2-2017-355730-abstract.pdf  
  2. S2-2017-355730-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-355730-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-355730-title.pdf