Bahan pengisi (filler) memiliki fungsi untuk mengisi rongga pada campuran aspal dan untuk mengurangi sifat rentan terhadap temperatur. Filler yang digunakan dalam campuran aspal beton harus lolos saringan No. 200 (0,075 mm). Sifat fisik dari abu vulkanik Gunung Kelud yang berupa debu menjadi alasan untuk memanfaatkan abu vulkanik tersebut sebagai filler. Selain penggunaan abu vulkanik, juga digunakan semen dan kapur. Proses awal penelitian yaitu membuat benda uji berupa campuran aspal dengan menggunakan abu vulkanik, semen, dan kapur sebagai filler, kemudian dilakukan pengujian Marshall untuk mengetahui hasil dari penggunaan filler tersebut. Pengujian Marshall digunakan untuk mengetahui nilai VMA, VIM, VFA, flow, stabilitas, dan MQ. Syarat yang digunakan sesuai dengan Bina Marga tahun 2010, dengan syarat nilai VIM 3 sampai 5%, VMA lebih besar sama dengan 16%, VFA lebih besar sama dengan 65%, stabilitas lebih besar sama dengan 800 kg, flow lebih besar sama dengan 2 mm, dan MQ lebih besar sama dengan 200 kg/mm. Hasil pengujian Marshall pada abu vulkanik gunung kelud ada 1 syarat yang tidak lolos, yaitu pada nilai VMA dengan nilai 12,53%. Sedangkan pada filler semen dan kapur ada syarat yang tidak lolos, yaitu pada nilai VIM, VMA, dan VFA. Maka pada hasil pengujian Marshall tersebut menunjukkan bahwa penggunan filler abu vulkanik lebih baik dibanding penggunaan semen dan kapur, maka abu vulkanik dapat digunakan sebagai filler.

The filler has a function to fill the cavity on the asphalt mixture and to reduce the temperature susceptibility. Filler used in concrete asphalt mixture have to pass the filter No. 200 (0.075 mm). The physical properties of Mount Kelud volcanic ash in the form of dust becomes the reason to use the volcanic ash as filler. In addition to the use of volcanic ash, also used cement and lime. The begining process of the research is to make an object in the form of asphalt mixture using volcanic ash, cement, and lime as filler, then Marshall Test to know the result of specimen. The Marshall Test is used to determine the values of VMA, VIM, VFA, flow, stability, and MQ. Terms used in accordance with Bina Marga in 2010, provided that the VIM value of 3% to 5%, VMA larger equals 16%, VFA larger equals 65%, stability larger equals 800 kg, flow larger equals 2 mm, and MQ larger equals 200 kg/mm. Result of Marshall test on volcanic ash of mount kelud there is 1 condition that does not pass, that is at VMA value with value 12,53%. While on the filler of cement and lime there are conditions that do not pass, that is on the value of VIM, VMA, and VFA. So on the Marshall test results show that the use of filler volcanic ash better than the use of cement and lime, the volcanic ash can be used as a filler.

Kata Kunci : campuran aspal beton, filler, abu vulkanik, pengujian marshall/ mixed concrete asphalt, filler, volcanic ash, marshall test