TERJEMAHAN DONGENG OOKAMI SHIRUSI NO BANNOUYAKU KARYA AMEMIYA UMI
INTAN BAIDURI V S, Amemiya Umi, Ookami Jirushi no Bannouyaku, Fairy tale.
2017 | Tugas Akhir | D3 BAHASA JEPANG SVTugas akhir ini berjudul "Terjemahan Dongeng Ookami Jirushi no Bannouyaku Karya Amemiya Umi". Dongeng Ookami Jirushi no Bannouyaku menceritakan tentang persahabatan antara manusia dengan serigala. Pada suatu hari Riko bertemu dengan serigala di dalam hutan. Tak disangka bahwa Asena si serigala adalah serigala vegetarian. Mereka menjadi teman dan mulai bermain bersama. Dongeng Ookami Jirushi no Bannouyaku dipilih sebagai materi terjemahan dalam tugas akhir karena dongeng tersebut memiliki kisah menarik mengenai persahabatan antara manusia dan binatang. Dongeng tersebut juga mengandung pesan moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, terjemahan tersebut belum pernah diterjemahkan sebelumnya dalam Bahasa Indonesia. Dalam proses penerjemahan Tugas Akhir ini, terdapat beberapa kendala yang telah dialami. Kendala yang pertama adalah ada beberapa kosakata Bahasa Jepang yang tidak memiliki padanan kata yang tepat dalam Bahasa Indonesia. Kendala yang kedua adalah pencarian kosakata dalam Bahasa Indonesia yang cocok agar mudah dipahami oleh pembaca. Kendala ketiga adalah ada beberapa kalimat yang menggunakan kata idiom sehingga penulis kesulitan untuk memahami maknanya.
This final project is entitled "The Translation of Ookami Jirushi no Bannouyaku by Amemiya Umi". Ookami Jirushi no Bannouyaku's fairy tale tells about a friendship between a person and a wolf. The story recounts of a young girl named Riko who encountered a wolf in the forest. The wolf, Asena, turned out to be a vegetarian. They became friends and started playing together. Ookami Jirushi no Bannouyaku fairy tale was chosen as the material for the final project because it has an interesting story about friendship between a girl and an animal. The fairy tale also carries a moral value which are applicable in our daily life. Other than that, this fairy tale has never been translated to Bahasa Indonesia before. While translating the final project, the researcher encountered several problems. The first problem was that there are some Japanese vocabularies that do not have words that translate well in Bahasa Indonesia. The second problem was the choice of lexeme in Bahasa Indonesia in order that the translation can be easily understood. The third problem was the difficulties in translating several Japanese idioms employed by the author.
Kata Kunci : Amemiya Umi, Ookami Jirushi no Bannouyaku, Dongeng