Laporkan Masalah

”Upaya konsolidasi para pengusaha Kotagede melalui ’nilai’ dalam membendung ekspansi bisnis Etnis Tionghoa di Kotagede”

DWI AYU TITI YULIASTI, --

2010 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Kotagede, sebuah daerah bekas peninggalan Kerajaan Mataram, kini telah menjadi sebuah kota yang cukup ramai. Julukan “kota perak” yang disandangnya, telah meluas di berbagai daerah, yang membuat kota ini semakin terkenal di daerah lain. Kotagede memiliki luas yang tidak terlalu besar, bahkan saat ini besarnya daerah ini adalah setingkat kecamatan. Kota kecil ini tidak memiliki lahan pertanian sehingga tidak ada penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar penduduk Kotagede berprofesi sebagai pengusaha, baik pengusaha perak, konveksi, maupun usaha yang lain. Dengan sebagian besar memiliki profesi pengusaha tersebut, maka sebagian yang lain juga banyak yang memiliki profesi sebagai buruh dari usaha tersebut. Namun terlepas dari hal itu, ada satu hal yang cukup menarik di daerah ini yakni mengenai eksistensi Etnis Tionghoa. Ramainya penduduk Kotagede yang berprofesi sebagai pengusaha menandakan daerah ini memiliki potensi yang cukup baik untuk mengembangkan sebuah usaha. Namun, hal ini tidak terjadi di kalangan Etnis Tionghoa. Jika kita telusuri, sampai saat ini sangat sulit menemukan warga Etnis Tionghoa di Kotagede. Padahal seperti yang kita tahu, kebanyakan Etnis Tionghoa sangat piawai dalam bidang perdagangan, seolah apabila terdapat daerah yang memiliki potensi yang cukup baik, Etnis Tionghoa tidak akan melewatkannya. Sehingga dapat kita katakan, terdapat beyond logika ekonomi di daerah ini. Hal inilah yang membuat penulis ingin mengetahui lebih jauh alasan dibalik hal tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada apa yang terjadi di kalangan komunitas pedagang Kotagede. Apakah memang terdapat kesengajaan untuk membendung ekspansi bisnis Etnis Tionghoa di daerah ini melalui nilai-nilai yang ada. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui lebih jauh mengenai nilai-nilai yang ada di Kotagede, yang mana nilai-nilai tersebut mampu menumbuhkan kepercayaan (trust) di kalangan komunitas pengusaha, memperluas jaringan yang ada, dan pada akhirnya mampu memperkuat modal sosial untuk bergerak menjadi sebuah gerakan sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus, sehingga juga dipaparkan beberapa kasus yang mengungkapkan bahwa pernah beberapa kali terdapat Etnis Tionghoa yang mencoba keberuntungannya di Kotagede, namun tidak bertahan cukup lama. Serta disini juga akan diungkapkan bagaimana hubungan pengusaha yang lain dengan Etnis Tionghoa dalam hal kerjasama, karena meskipun secara fisik Etnis Tionghoa sulit ditemukan di Kotagede, namun kerjasama antara Etnis Tionghoa dengan pengusaha Kotagede ternyata tetap berjalan hingga detik ini.

Kata Kunci : Bisnis; Etnis Thionghoa


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.