Analisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis di Gadjah Mada Medical Center Health Center
PUTRANTO MANALU, Dr. drg. Yulita Hendrartini, M.Kes;Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt, M.Kes
2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Biaya klaim peserta JKN yang memiliki penyakit kronis yang tinggi akan mengancam sustainbilitas program JKN. DM tipe 2 dan hipertensi termasuk dalam sepuluh besar penyakit kronis di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan oleh BPJS Kesehetan untuk mengendalikan biaya dan meningkatkan mutu pelayanan penyakit kronis adalah dengan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis adalah salah satu manajemen kasus yang dilaksanakan BPJS Kesehatan untuk efisiensi dan efektivitas pembiayaan kesehatan mengingat biaya yang cukup tinggi untuk pengobatan penyakit kronis. Prolanis dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama selaku gatekeeper pelayanan JKN dengan fokus pada penyakit DM tipe 2 dan hipertensi. GMC Health Center sudah secara aktif melaksanakan Prolanis. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai implementasi Prolanis di GMC Health Center. Tujuan: menganalisis bagaimana implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis di Gadjah Mada Medical Center Health Center. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Hasil dan pembahasan: Kegiatan Prolanis yang telah dilaksanakan adalah konsultasi medis peserta Prolanis, edukasi kelompok peserta Prolanis, senam peserta Prolanis, reminder melalui SMS (pengingatan jadwal konsultasi), dan pemantauan status kesehatan. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan antara lain tingkat kepatuhan peserta yang masih rendah dalam mengikuti anjuran pelaksana dan rendahnya partisipasi peserta dalam kegiatan senam dan edukasi kelompok. Selain itu besaran unit cost kegiatan dirasakan belum sesuai untuk mendanai kegiatan terutama untuk konsumsi kegiatan senam dan edukasi kelompok. Kesimpulan dan saran: Perlu dilakukan penyusunan SOP Prolanis, penyusunan struktur organisasi dan surat tugas pelaksana. Melakukan kajian tentang penyesuaian unit cost kegiatan, terutama untuk konsumsi kegiatan Prolanis. Selain itu perlu juga diupayakan tindakan untuk meningkatkan partisipasi peserta untuk aktif mengikuti kegiatan.
Background: Participants of National Health Insurance who suffer chronic disease potentially improve cost of claiming so it threaten sustainability of National Health Insurance Program. Type 2 diabetes and hypertension are among the top ten chronic diseases in Indonesia. One effort made by Social Security Office for Health (BPJS) is controlling costs and improving quality of chronic disease services by Chronic Disease Management Program (Prolanis). Prolanis is one of case management by Social Security Office for Health (BPJS Health) for efficiency and effectiveness on health financing considering the high cost chronic diseases treatment. Prolanis is carried out by a primary health facility as a gatekeeper service of National Health Insurance and focus on treatment for diabetes mellitus type 2 and hypertension. Gadjah Mada Medical Center (GMC) Health Center has actively carried out Prolanis. Therefore it is necessary to conduct research on the implementation of Prolanis at GMC Health Center. Objective: Analysing implementation of Chronic Disease Management Program (Prolanis) in Gadjah Mada Medical Center Health Center. Method: Type of study was descriptive by qualitative approaches. Collecting data by indepth interview, document review and observation. Result and Discussion: Prolanis activities have been carried out were medical consultation, education, gymnastics, reminder via SMS (consultation schedule memorial), and health status monitoring. Obstacles encountered in implementation of prolanis activities included level of participants compliance were still low in following executive recommendations and low participation in gymnastics and education activities. In addition, unit cost of perceived activities was not suitable for funding activities, especially for consumption of gymnastics activities and education group. Conclusion and Suggestion: Improving of Prolanis activities include preparation of SOP, preparation of organizational structure and letters of implementing duties. Reviewing about adjustment of unit cost activities, especially for consumption. In addition, need an innovative action to improving participation.
Kata Kunci : Prolanis, Implementasi, BPJS Kesehatan